Jumat, 31 Mei 2013

Perdebatan Wahabi Dan Abu Nawas !!

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..







Wahabi 1 : Jangan melakukan suatu ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah saw.
=>Abu Nawas : Kalo gitu mulai sekarang anda jangan dengarkan kutbah jum'at
yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Wahabi 2 : Semua amalan itu tertolak jika tidak ada contohnya dari Rasulullah.
=>Abu Nawas : Kalo gitu mulai sekarang anda jangan lakukan shalat tarawih sebulan penuh di mesjid.
Wahabi 3 : Islam itu sudah sempurna nggak perlu di tambah2 lagi.
=>Abu Nawas : Kalo gitu nggak usah banyak omong, Islam kan sudah sempurna nggak perlu lagi di tambah2 ajaran aneh wahabi, yang tidak pernah ada nash larangannya jangan anda haramkan.
Wahabi 4 : Kubah kuburan wali harus di rubuhkan karena berpotensi syirik di sembah2.
=>Abu Nawas : Kenapa hanya kubah kuburan saja yg di rubuhkan, sekalian
saja tebang semua pohon didunia, ratakan semua gunung, goa, laut, semuanya juga berpotensi syirik.
Wahabi 5 : Tassawuf itu ajaran baru karena tidak ada riwayat Rasulullah pernah menyebut sufi.
=>Abu Nawas : kalau gitu tidak usah belajar hadits karena Rasulullah pun tidak pernah menyebut istilah muhaddits, shahih, dhoif dan sebagainya
Wahabi 6 : Jangan percaya kepada ulama percayalah kepada Rasulullah saja, ulama tidak ada yg maksum yg maksum hanya Rasulullah
=>Abu Nawas : Kalau begitu anda tidak usah pakai hadits karena semua hadits di riwayatkan oleh para ulama, semua kitab juga di tulis Ulama karena Rasulullah tidak pernah menulis kitab apapun.
Wahabi 7 : Maulid itu bid'ah tidak boleh di lakukan, tidak ada contohnya
dari Rasul
=>Abu Nawas : Kalau gitu jika besok anak anda lahir anda tidak boleh tersenyum, gembira, mengucapkan alhamdulillah, dll karena itu juga merupakan bagian dari perayaan kelahiran.
Wahabi 8 : Indonesia ini negara thaghut
=>Abu Nawas : Kalau gitu anda tinggalkan Indonesia sekarang juga.
Wahabi 9 : Aqidah Asy'ariyyah itu sesat
=>Abu Nawas : Kalau gitu tidak usah pakai kitab Ibnu Hajar Al Asqalani, kitab imam nawawi, dan lain2 mereka semua Asy'ariyyah.
Wahabi 10 : Imam Syafii itu tidak maksum
=>Abu Nawas : Apa lagi anda.. J Wahabi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 : dasar ahlul bid'ah..bid'ah bid'ah bid'ah.....!!
=>Abu Nawas : Yang suka teriak sate sate sate biasanya tukang sate , yang suka teriak bakso bakso bakso biasanya tukang bakso , yang suka teriak siomay siomay siomay biasanya tukang siomay ..
berarti yang suka teriak bid'ah bid'ah bid'ah adalah ??? Yg ke 10
wahabi pun terdiam kebingungan tidak tahu harus bicara apa lagi...

BUMI MEMANGGIL MANGGIL DENGAN 10 KALIMAT

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..




Anas Ibnu Malik ra. mengatakan bahwasanya bumi itu setiap hari memanggil manggi dengan 10 kalimat yaitu :

1. Wahai anak Adam, kamu berjalan diatas punggungku dan kamu akan kembali ke dalam perutku.
2. Kamu durhaka diatas punggungku dan kamu akan disiksa dalam perutku.
3. Kamu tertawa ria diatas punggungku dan kamu akan menangis diperutku.
4. Kamu makan harta haram diatas punggungku dan kamu akan dimakan cacing tanah didalam perutku.
5. Kamu bergembira diatas punggungku dan kamu akan merasakan susah didalam perutku.
6. Kamu menumpuk numpuk barang haram diatas punggungku dan kamu akan hancur didalam perutku.
7. Kamu berlagak sombong diatas punggungku dan kamu akan hina didalam perutku.
8. Kamu berjalan dengan senang diatas punggungku dan kamu akan jatuh susah didalam perutku.
9. Kamu berjalan di dalam cahaya diatas punggungku dan kamu akan duduk dalam kegelapan didalam perutku.
10. Dan kamu berjalan dengan orang banyak diatas punggungku dan kamu akan duduk sendirian didalam perutku.

Sejarah wahabi diYahudikan oleh Yahudi!! (Kenapa Yahudi mencipta wahabi??)

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..




Sejarah wahabi diYahudikan oleh Yahudi!! (Kenapa Yahudi mencipta wahabi??)
Posted on 31 Juli 2011 by dihya

Yahudi adalah bangsa Israel yangg sangat benci kepada Tuhan Nabi Muhammad SAW hanya kerana Nabi akhir zaman itu bukanlah lagi dari Bani israel. Mereka bangsa yang terlalu tebal asobiahnya, sehingga mereka sanggup bermusuh dengan Tuhan. Sebab itu mereka cetuskan Ajaran anti Tuhan- anti Islam, sekularisme dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Yahudi juga dikenali sebagai Zionis. gerakan ini mula di susun rapi setelah Theodore Herl (pengasas organissasi yahudi internasional) menulis buku “Negara Yahudi” pada 1896. Konsep ZIONISME yg menganggap kaum yahudi adalah bangsa terpilih menjadi kuasa terunggul utk memerintah dunia ini. memerintah dunia ini dari bukit Zion atau sion di jarussalem sebagai pusat pemerintah yahudi. Disinilah terletaknya masjidil Aqsa yang telah wujud sejak zaman Nabi Ibrahim A.S ia adalah tapak bersejarah bagi semua agama samawi. Namun, kerana Yahudi dan Kristian menolak Nabi Muhammad SAW , MAKA Baitul Maqdis menjadi rebutan antara yahudi, kristian dan Islam. Baitul maqdis adalah kota ketiga terbesar umat Islam selepas Makkah Mukarramah dan Madinah Al-Munawarah.

Makkah Al-Mukarramah

terdapat kabah dan masjidil Haram,
Tanah kelahiran Rasulullah SAW
Tapak kenabian Muhammad SAW.

Madinah Al-Munawarrah

Terdapat Masjid Nabawi.
Terdapat jasad Rasulullah SAW.
Terbina Daulah Islam pertama dimana Yahudi terhalau dari Haramain (Makkah dan Madinah).

Baitul maqdis

terdapat masjidil Aqsa
Kiblat pertama umat islam sebelum diubah ke Masjidil haram
Negeri Isra dan miraj tempat perhentian terakhir sebelum Rasulullah SAW MIRAJ KE SIDRATUL MUNTAHA.

Pada 639M dibawah pemerintahan khalifah Umar Al-Khattab, Gabenor Amru bin Ash berjaya menawan Baitul Maqdis dengan aman damai. Pada 1099M perang salib pertama, Baitul maqdis jatuh ketangan kristian. Pada tahun 1189M Salahuddin Al-Ayubi menawan semula Baitul Maqdis dari tangan Richard The Lion Heart. Maka sempurnalah tiga kota suci ini berada dalam khalifah Islamiyah hingga 1917M. Dendam Yahudi terhadap Nabi Muhammad SAW dan Islam semakin mendalam. Satu konpirasi dirancang begitu rapi untuk mennentang kebangkitan Islam dari dalam. Yahudi mendirikan pusat Studi Islam untuk melatih ejen-ejen perisikan untuk menyusup ke dalam masyarakat islam. Tahun 1822 didirikan “Society Asiatic of Paris, di Paris”. Tahun 1823 Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland didirikan di Inggeris; Tahun 1842 American Oriental Society, didirikan di Amerika; Tahun 1916 University Of london mendirikan School Of Oriental Studies sekarang menjadi SOAS (School of Oriental and African Studies). Ejen-ejen Orientalis itu dihantar ke negara-negara Islam dan untuk menyamar sebagai Ulama. Di antara TOKOH-TOKOH orientalis dari Yahudi dan Kristian yang menyusup ditengah-tengah umat islam adalah Mr. Hempher (Syaikh Muhammad Majmui) pada tahun 1710 dihantar oleh British ke Mesir, turki, iraq, hijjaz dan sekitarnya. Mr. Christiaan Snouck Hurgronye (Syaikh Abdul Ghaffar) 1857-1936) di Aceh dan Nusantara. Duncan Black MacDonald (1863-1943) dihantar ke Amerika dan menjadi rujukan cenderakawan Islam dari seluruh dunia.

WAHABI DICIPTA YAHUDI WAHABI satu konspirasi menjatuhkan Islam dari dalam!!

Apa itu WAHABI?

Wahabi adalah satu fahaman yang diasaskan Oleh Muhammad Bin Abdul Wahab. Fahaman ini dinisbahkan atas nama bapaknya Abdul Wahab kepada WAHABI, Tidak kepada namanya sendiri kepada Muhammadi. ini kerana kesepakatan Ulama supaya Umat Islam tidak keliru dengan Fahaman yang dibawa Oleh Muhammad bin Abdul wahab dan Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Muhammad bin Abdul Wahab adalah orang yang Lemah Ingatan dan Gagap. Ayah dan Abangnya sendiri menganggap beliau tidak siuman. Muhammad bin Abdul wahab sangat terpengaruh dengan ajaran Ibnu Taimiyah yang mengasaskan fahaman Mujasimmah. kemudian dia mengembara dan belajar di BASRAH. berguru dengan Syaikh Muhammad Al-Majmui iaitu Mr. Hempher. Beliau adalah seorang yang pakar bahasa Arab, turki, parsi dan telah lama mempelajari islam. Mr. Hempher merasuh Muhammad bin Abdul Wahab dengan hadiah Mutaah 2 orang ejen perempuan Yahudi yang menyamar sebagai muslimah. Maka dengan Mudah Yahudi mengatur untuk mengajar Muhammad Bin Abdul wahab tentang fahaman yang baru yang sesuai dengan rancangan yahudi. Dengan ajran yang baru itu, Muhammad bin Abdul Wahab kembali ke kampungnya, Namun ditentang dan diusir oleh bapaknya seorang Ulama Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamaah).

Kerjasama Yahudi, Keluarga Al-Saud dan Golongan Wahabi membentuk kerajaan Arab Saudi.

Selepas diusir oleh ayahnya, muhammad bin Abdul Wahab menyambung terus menyebarkan ajarannya itu ke seluruh Najd. Perjuangan yang disebarkan oleh muhammad bin Abdul Wahab itu dipantau oleh Mr. Henpher dan disokong oleh kerajaan British. Muhammad Bin Abdul Wahab membawa misi Yahudi kepada pemimpin-pemimpin Arab. Pada Tahun 1747 Muhammad Bin Abdul Wahab bertemu dengan Muhammad bin Sa’ud, dia adalah keturunan Yahudi. Maka bergabunglah Muhammad Bin Abdul Wahab dengan Muhammad bin Sa’ud untuk mengembangkan ajaran wahabi. Diantara ajaran wahabi ialah, Siapa yang tidak ikut wahabi di anggap SESAT, KAFIR, HALAL DARAH dan HARTANYA DIRAMPAS. Dengan fatwa Wahabi Ini, Maka orang-orang yang tidak ikut dengan Wahabi akan dibunuh dan hartanya dirampas. Kaum Wahabi melancarkan Perang didalam dan diluar wilayah Najd, seperti Yaman, Hijjaz, daerah sekitar Syria, dan Iraq. Mereka membantai 300 lelaki wilayah kota Al-Ahsa dan merampas harta milik mereka. Pasukan Muhammad Bin Sa’ud dan Muhammad Bin Abdul Wahab terus melakukan kekejaman keseluruh Arab. Siapa yang Taat kepada ajarannya Wajib berBai’at, bila melawan Wajib dibunuh dan harta miliknya dirampas.

Diantara Umat Islam yang paling banyak dibunuh oleh pasukan ini adalah, Keturunan Rasulullah SAW. Namun ada diantara keturunan Rasulullah SAW yang sempat melarikan diri ke Malaysia dan Indonesia. Peninggalan Rasulullah SAW dimusnahkan supaya Umat Islam tidak lagi membesarkan Rasulullah SAW dan keturunannya. Pada Tahun 1793 Muhammad Bin Abdul Wahab meninggal dunia, Namun ajaran Wahabi semakin mengembang dengan sokongan keluarga Muhammad Bin Sa’ud dan British atau Yahudi. Dinasti As-Sa’ud dan golongan Wahabi terus meluaskan jajahannya hinga pada tahun 1912, berjaya menguasai seluruh Najd.

Yahudi mencetuskan Rovulusi Arab untuk menjatuhkan Empayar Islam Usmaniyyah

Ketika pemimpin Empayar Usmaniyyah telah diserang oleh Penyakit Al-Wahan. Agenda Yahudi seturusnya ialah menghapuskan pemerintahan para syarif Makkah yang bertindak sebagai penjaga Haromain. Yahudi melantik satu ejen Yahudi untuk masuk kedalam bangsa Arab. Ejen ini ialah Sainstis yang menguasai 6 bahasa Dunia, termasuklah bahasa Arab. Yahudi mengesan siapakah Tokoh Bangsa Arab yang Inginkan kekuasaan. Ditemukan tokoh Sherif Hussin, wakil empayar Usmaniyyah di haromain. Yahudi berjaya menghasut dan menipu Sherif Hussain untuk membebaskan diri dari Empayar Islam Usmaniyyah. Yahudi menaburkan semangat Nationalism untuk menentang Bangsa Turki dan memimpin empayar Islam Usmaniyyah. Perhubungan antara Yahudi dan Sherif Husain sangat rapat, Bahkan menjadi kawan karip putranya yang bernama Amir Faisal. Amir Faisal berpaling tadah dan memihak kepada Britain, sejak dari itulah kerajaan Arab jadi Tali barut Britain. Atas nasihat Yahudi, Sherif Hussain mengirim surat rahsia, untuk memohon bantuan tenteran British dengan menjanjikan Sherif Hussain sebagai tentera bagi seluruh wilayah Arab, maka mudahlah Yahudi mencatur keluarga ini untuk mengagih-agihkan wilayah-wilayah sesuai dengan perancangan Yahudi. Pada Tahun 1915 Britain mula menduduki kawasan Iraq, akhirnya pada tahun 1917, Britain menduduki semula kawasan Palestin. Pada tahun 1918, tentera Britain menduduki pusat pemerintahan Turki Usmaniyyah, iaitu Istanbul. Perjanjian Faisal & Weizmann ditandatangani pada 3 januari 1919 dalam persidangan Paris. Weizmann adalah prasident Pertubuhan Zionis Dunia. Selepas perjanjian itu, Weizmann menjadi Prasident pertama dinegara Israel. Iraq diserahkan kepada Amir Faisal, Jarussalam atau Palestin diserahkan kepada Kristian, Baitul Maqdis diserahkan kepada Yahudi. Pada Tahun 1922, setelah tamat perang dunia pertama, persidangan diadakan. Hasil persidangan, Sistem khilafah Islam di Tamatkan. Kedua, Khalifah dibuang keluar negara. Ketiga, Harta Khalifah dirampas. Keempat, kerajaan Turki Baru ditubuhkan atas dasar Sekular dibawah pimpinan Mustafa Khamar. Negara-negara jajahan Turki usmaniyyah di ambil Alih sebagai jajahan British, prancis dan itali.

Yahudi Melantik Wahabi sebagai Penguasa Haromain

Setelah kejatuhan Empayar Usmaniyyah, Negara-negara kecil seperti Kuwait, Yaman, dan lain-lain diserahkan kepada khabilah-khabilah yang dipilih oleh yahudi. Negara-negara kecil itu, semua tertakluk kepada jajahan British, Prancis dan Itali. Janjinya kepada Sherif Hussain untuk mengangkatnya sebagai penguasa seluruh Arab hanyalah janji Kosong. Sherif Hussain hanya mendapat kerajaan Jordan yang kecil dan miskin. inilah Balasan bagi pengkhianat Islam. Pada Tahun 1925 keluarga As-Sa’ud berjaya menawan Kota Suci Makkah daripada Sherif Hussain. Pada 10 Januari 1926 Abdul Aziz As-Sa’ud ditabalkan menjadi Raja Hijjaz di Masjidil Haram, Makkah. Pada tahun 1932 setelah menguasai sebahagian besar semenanjung Arab, Ibnu Sa’ud menamakan tanah gabunggan hijjaz dan Najd sebagai Arab Saudi. Abdul Aziz ibnu Sa’ud kemudian menabalkan dirinya sebagai Raja Arab Saudi dengan sokongan Pihak British. Fahaman Wahabi menjadi Agama Rasmi Arab Saudi dan dikembangkan ke seluruh dunia.

Mengapa Yahudi Mencipta Wahabi?

Yahudi sangat Faham, kerana kekuatan umat Islam adalah pada kekuatan Rohnya yakni Rohnya sangat kenal Cinta dan Takut kepada Allah SWT, oleh kerana itu Umat islam mesti dipisahkan dari Allah.
Yahudi sangat faham, bahawa kehebatan Umat Islam kerana berjaya menghubungkan kekuatan Roh dan kehidupan Lahir. Maka keyakinan adanya kuasa Roh dalam kehidupan Lahir itu mesti dihapuskan.
Yahudi sangat Faham, Bahawa Kunci Kemenangan Umat Islam adalah kerana Adanya Bantuan Ghaib dari Allah SWT, maka Yahudi menghapuskan keyakinan Umat Islam kepada Perkara Ghaib Itu. Ulama Sufi dan Tarikat yang mempunyai karomah dikatakan SESAT dan SYIRIK.
Yahudi tahu, bahawa kekuatan Islam adalah kepada Pencintaan Umat kepada Rasulullah SAW, Ahlul Bait, dan Para Sahabat Baginda SAW. Maka segala peninggalan atau amalan boleh meyuburkan kepencintaan itu diMUSNAHkan dengan alasan Bida’ah, khurafat, dan Syirik serta lain-lain alasan yang diada-adakan.
Yahudi sangat faham Selemah-lemah Umat Islam, Mereka sangat fanatik agama para Ulama. Oleh kerana itu, Ulama baru dan Islam gaya baru mesti dicipta yang sesuai dengan Agenda Yahudi itu.
Untuk menguasai Kota Suci Umat Islam Haromain. Yahudi tidak dapat menghancurkannya seperti tempat-tempat yang lain kerana ditakutkan Umat Islam sedunia akan bangkit menentang Yahudi.

Kejahatan Wahabi

membuat Fatwa setiap yang Bida’ah itu sesat dan yang sesat itu neraka.
membuat Fatwa Umat Islam yang tidak ikut ajarannya itu sesat, Halal Darah dan Hartanya dirampas.
Membunuh Keturunan Rasulullah SAW. 4) Menghukumkan Sesat keturunan Rasulullah SAW dan Para sahabat yang Utama.
Menganggap Alam Roh Itu tidak Wujud.
Menolak adanya Alam Lahir dan Alam Roh.
Memusnahkan peninggalan Rasulullah SAW.
Dalam mempelajari Ilmu Usuluddin atau Tauhid menganut fahaman Ibnu Taimiyyah, yang menganggap Tuhan Itu berjisim seperti makhluk atau mujassimah.
Didalam Feqah dibenarkan menampal-nampal mazhab.
Mengambil Sumber Al-Quran dan Hadith tanpa ijma’ Ulama dan Qiyas.
Melarang keras Umat Islam berdoa dengan tawassul (perantaraan).
Melarang menziarahi Kubur sekalipun Makan Nabi muhammad SAW.
menghancurkan bangunan atas tempat lahir Nabi SAW.
Melarang memuji-muji Nabi seperti baca Qasidah, berzanji, Burdah, tahlil, dan sebagainya.
Melarang Umat Islam merayakan dan memperingati Maulidur Rasul, Israk Mikraj, dan semua perayaan hari kerayaan Islam yang lain.
Melarang belajar Sifat 20 dan menuduh sesat fahaman Asy’ari iaitu fahaman Kaum Ahlus sunnah Wal Jamaah.
Melarang Amalan Tarikat, Umpamanya Tarikat Naqsabandiyyah, Syazali, Muhammadiah dan lain-lain tarikat.
Mengundang Amerika untuk mengesport kekayaan minyak di timur tengah.
Berkomplot dengan Amerika membina pengkalan tentera di Arab Saudi.
Meminta bantuan tentera bersekutu dalam perang, untuk menghancurkan Saddam Hussain.
Mencetuskan Gerakkan Teroris seperti Al-Qaeda, dan lain-lain. Untuk memburukkan Imej Islam.
Mengubah Arab menjadi Negara Yahudi, dan Haromain menjadi Kota Yahudi, dan lain-lain kejahatan yang merupakan konfirasi Yahudi seperti Punk, Skin Head, Black Metal, Chikano dan lain-lainnya. yakni Untuk menghapuskan keyakinan dan cinta Umat Islam kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. supaya umat islam mengikut cara hidup yahudi dan meninggalkan Tuhan Nabi Muhammad SAW.

Jelaslah bahawa tujuan Wahabi adalah untuk meninggalkan Allah SWT dan Rasulullah SAW dan mengikuti Yahudi. Wahabi adalah buatan Yahudi. Siapakah yang akan memerangi Wahabi? Wahai Umat Islam seluruh Dunia, Setelah kita tahu Rahsia ini, Marilah kita perangai Wahabi dan Yahudi dengan Langkah-langkah Ini.

Jangan terpengaruh dengan Ajaran ini, jaga diri dan keluarga Anda dari aliran Ini.
Berpegang teguhlah kepada Ahlus Sunnah Wal Jamaah iaitu Aqidah yang dibawa Imam Abu Hassan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Muntaridi.
Kuatkan Hubungan dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW, Kuatkan Hablum minal lah dan Hablum minal Nas.
Berfeqah dengan salah satu mazhab yang 4 iaitu Syafi’e, Maliki, Hanbali dan Hanafi. jangan dicampur-campur.
Lawanlah Hawa Nafsu Buang segala Sifat Jahat dalam Diri Kita dengan berTasawuf berpandukan Imam Al-Ghazali.
Amalkan wirid dan zikir secara berdisiplin dan istiqamah atau amalkan Tarikat yang ada Mursyid.
Jangan Mudah terpancing tawaran manis wahabi.
Jangan sekali-kali terlibat dengan gerakkan militan.
Banyaklah bertaubat atas dosa-dosa sendiri dan dosa Umat Islam.
Berdoalah kepada Allah SWT supaya Allah SWT segera Hantar pemimpin yang membawa kebenaran untuk menentang Wahabi dan menghapuskan ajaran ini.

Keajaiban Sholawat

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..

Keajaiban Sholawat

1) Sabda Rasullah SAW : Barangsiapa yang berselawat
keatasku sekali, nescaya Allah akan turunkan rahmat
keatasnya 10 kali ganda - (HR Muslim.)

2) Allah akan hapuskan dosa2 kecil dengan kita
mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali setiap kali
selesai menunaikan solat fardu.

3) Jodoh ditentukan oleh Allah. Amalkan selawat 100
kali sehari, insya Allah akan dipermudahkan bertemu
jodoh sama ada lelaki @ wanita.

4) Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat 7
kali pada air dan minum. Insya Allah, perut yang sakit
atau memulas akan sembuh.

5) Sesiapa yang amal membaca selawat 3 kali setiap
selepas solat 5 waktu akan dihilangkan kebuntuan
fikiran dalam menghadapi apa jua masalah.

6) Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari,
insya Allah akan dikurniakan kebijaksanaan pemikiran.
Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai
ilmu.

7) Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali setiap
hari, dengan izin Allah dirinya akan lebih dihormati
dan dihargai oleh orang lain.

8) Menurut Sayyid Ahmad Dahlan, sesiapa yang
berselawat walau sekali pada malam Jumaat, saat
mautnya kelak akan dipermudahkan Allah seperti yang
dihadapi oleh para nabi.

9) Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, Insya Allah
akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad
dengki, dan sebagainya dalam dirinya.

10) Sesiapa yang amalkan berselawat 1000 kali pada
malam Jumaat, Insya Allah akan beroleh kebahagiaan
samada di dunia mahupun di akhirat.

11) Amalkan selawat 11 kali tiap kali selesai solat
fardu kerana Allah akan mengindahkan akhlaknya menjadi
lebih disenangi di kalangan orang lain.

12) Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati,
mudah memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di
samping beroleh ketenangan fikiran.

13) Sesiapa yang berselawat tak kiralah banyak mana
hitungannya setiap hari akan dapat keberkatan dalam
apa jua dengan syarat ia berusaha mencari
keredhaanNya.

14) Amalan berselawat sebanyak yang mungkin setiap
hari menjamin keselamatan hidup dan pertolongan Allah,
lebih-lebih lagi pada saat kita menghadapi kesukaran
hidup.

15) Menurut Syibab Ahmad, sesiapa berselawat 3 kali
setiap selesai solat Subuh, Maghrib & Isyak, Allah
akan menghindarkannya daripada sebarang bencana.

16) Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali
setiap hari, Allah akan memeliharanya daripada
sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah.

17) Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu
membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan Allah akan
segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNya.

18) Menurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat
secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada
gangguan serta tipu daya syaitan yang melalaikan.

19) Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan
petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri
daripada mendapat kemurkaan Allah.

20) Sesiapa yang membaca selawat sebanyak 7 kali
selama 7 Jumaat berturut2, ia bakal mendapat syafaat
(pertolongan) daripada baginda SAW.

21) Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat
menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca
selawat sebanyak 70 kali sehari.

22) Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan
berselawat 80 kali tiap selepas solat Asar pada hari
Jumaat, InsyaAllah akan dihapuskan dosa2 kecil
seseorang.

23) Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada
setiap hari, Allah akan bukakan pintu rahmat dan
rezeki yang tidak disangka-sangka baginya.

24) Jiwa yang resah gelisah dapat ditenangkan dengan
zikir, termasuklah berselawat sekerap yang mungkin
kerana Allah itu Maha Luas rahmatnya.

25) Ulamak berpendapat, sesiapa yang mengamalkan
selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, insya
Allah dihindarkan daripada taun dan wabak penyakit
berbahaya yang lain.

26) Membaca selawat 1000 kali selepas solat hajat 2
rakaat mampu menghilangkan keresahan, rasa dukacita
serta dikabulkan Allah akan hajatnya.

27) Menurut para ulama, sesiapa yang inginkan saat
kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka
berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat
Maghrib.

28) Para Ulamak berpendapat, Allah akan sempurnakan
hajat yang baik dengan sentiasa berselawat 40 hingga
100 kali setiap hari, diikuti dengan usaha yang
berterusan.

29) Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat
kepadaku sebanyak 100 kali pada hari Jumaat, maka ia
akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya
- HR Abu Naim.

30) Sabda Nabi SAW: Barangsiapa berselawat kepadaku
10 kali pada waktu pagi dan 10 kali pada waktu petang
tiap hari, ia akan beroleh syaafaatku pada hari kiamat
- HR Thabrani

Profil Habib Muhammad Rizieq Syihab (Ketua Umum Front Pembela Islam)

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..





Profil habib rizieq : " Al Habib Muhammad Rizieq Bin Husain Syihab atau populer di sapa " Habib Rizieq" lahir pada tanggal 24 agustus 1965 M / 27 rabiuts tsani H di jakarta ,ia tidak di besarkan dalam lingkungan pesantren, meski demikian semenjak usia dini, ghirah dan belajar ilmu agama beliau sangat besar. menginjak empat tahun ia mengaji di tiap mesjid mesjid .

Ayah Habib Rizieq , Habib Husein Syihab adalah pejuang Kemerdekaan. tokoh yang dekat dengan Ulama Betawi Habib Ali Al Habsyi kwitang, jakarta pusat. ayahnya menjadi pemimpin Pandu Arab Indonesia. Saat Belanda kembali ke negeri ini setelah proklamasi kemerdekaan RI , Husein Syihab waktu itu berusia 20 tahunan dan bekerja pada Rode Kruis ( sekarang PMI )

Posisi ini di manfaatkan dengan memberikan suplai makanan dan pakaian pada pejuang yang bergerilya di daerah jakarta dan sekitarnya , karena pengkhianatan temannya, pria yang sering memakai jas dan dasi ini di tangkap belanda dan di vonis hukuman mati , tapi Habib Husein berhasil kabur dari penjara dan melompat ke kali malang meski bagian pantatnya tertembak .

Habib Husein meninggal dunia pada saat Habib Rizieq berusia 11 bulan , Ibundanya "Sidah Alatas " bekerja sebagai penjahit dan perias pangantin , mendidik Habib beserta 6 orang saudaranya .

Jenjang Pendidikan Habib Rizieq :

- SDN 1 Petamburan

- SMP 40 Pejompongan jakarta lalu pindah ke smp kristen bethel yang jaraknya lebih dekat dengan rumahnya

- SMAN 4 Gambir dan juga SMA Islamic village ( tangerang )
kemudian melanjutkan S1 nya ke King Saud University Riyadh Arab Saudi di selesaikan dalam waktu 4 tahun dengan predikat cumlaude , tak hanya itu Habib meneruskan studinya mengambil S2 di university malaya kuala lumpur malaysia
dan beliau saat ini adalah kandidat doktor di university of malaya . itu membuktikan bahwa Habib Rizieq bukanlah Habib dan Ustad Kampung yang hanya bermodalkan Nasab, kadar intelektualitasnya pun dapat di acungi jempol .

Nama dari ayah tujuh orang puteri ( Rufaidah, Humaira, Zulfa, Najwa, Mumtaz, Fairuz dan Zahra ) ini mengemuka saat ia mendirikan dan memimpin langsung organisasi kemasyarakatan yang di beri nama " Front Pembela Islam " Ormas ini di dirikan bertepatan dengan bergulirnya Era Reformasi , tepatnya pada tanggal 17 agustus 1998 M / 25 Rabiuts tsani H. pada saat deklarasi , organisasi ini mencanangkan gerakan nasional anti maksiat .

semenjak FPI di dirikan Nama Habib Rizieq sangat populer di pentas Nasional. kiprahnya menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar " ( TAKBIR ) menuai badai kritik , kecaman , hujatan , fitnah , caci maki dari pihak pihak yang tidak ingin ajaran Islam tegak di Negeri ini, meski demikian Habib Rizieq tetap istiqomah sampai detik ini ,, alhamdullillah

banyak orang yang tidak tahu jati diri Habib Rizieq , sebenarnya sosok Habib Rizieq berhati lembut , ramah tamah dan tak pernah mau mencela sesama muslim, apalagi menyakiti perasaannya , tapi terhadap musuh islam ia sangat keras permusuhannya

Demikian sekelumit Biografi tentang Habib Rizieq .. semoga kita bisa mengambil contoh keisitiqomahannya dalam membela Agama Allah ..

Wassalamua'laykum warohmatullohi wabarokatuh

RESEP SHALAT KHUSYUK


Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..





RESEP SHALAT KHUSYUK

Setiap orang mendambakan shalat yang khusyuk dan bermakna, hanya saja tidak semuanya mau berusaha untuk memperolehnya. Dalam kisah di bawah ini, Hatim Al-Asham Ra menyampaikan sebuah tips jitu untuk membuat shalat kita bermakna. Salah satunya adalah merasa dikejar maut.
----------------##--------------------##----------------------##-----------------------##---------
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
IDZA QUMTA FII SHALATIKA FASHALLA SHALAATA MUWADDA’I
“Jika kau berdiri menunaikan shalat, maka shalatlah dengan anggapan itu sebagai shalat perpisahan(yang terakhir)”.(H.R. Ibnu Majah dan Ahmad)
-----------------##------------------##----------------------##-----------------------##---------
Haatim Al-Asham ra ditanya, "Bagaimana shalatmu?"

Maka beliau menjawab: "Jika waktu shalat telah tiba, aku berwudhu secara sempurna. Setelah itu kuberjalan menuju tempat shalat yang
kuinginkan. Aku duduk di sana dan berusaha mempersatukan
seluruh anggota tubuhku untuk shalat. Kemudian aku berdiri
untuk menunaikan shalat. Kuletakkan Ka’bah tepat di
depanku, titian menuju neraka di bawah kedua telapak kakiku,
Surga di kananku, Neraka di kiriku, Malaikat pencabut nyawa
di belakangku dan kuanggap itulah shalat terakhirku. Aku
berdiri dengan rasa harap dan takut, kemudian
kukumandangkan takbir dengan benar, kubaca ayat-ayat suci
Al-QurAn dengan tartil. Ketika rukuk, aku pun rukuk dengan
merendahkan diri di hadapan Allah. Saat sujud, aku sujud
dengan penuh khusyuk. Kemudian di kala duduk (tahiyyat
awal), kuletakkan telapak kaki kiriku di bawah pantat kiri, dan
kutegakkan telapak kaki kananku dengan bertumpu pada ibu
jari. Kukerjakan semua itu dengan ikhlas. Kemudian aku tak
tahu, shalatku tersebut diterima atau ditolak.

Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..









Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي، رَأَيْتُ مُوسَى، وَإِذَا هُوَ رَجُلٌ ضَرْبٌ رَجِلٌ، كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ، وَرَأَيْتُ عِيسَى، فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ رَبْعَةٌ أَحْمَرُ، كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ، وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِ إِبْرَاهِيمَ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهِ، ثُمَّ أُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ، فِي أَحَدِهِمَا لَبَنٌ، وَفِي الْآخَرِ خَمْرٌ، فَقَالَ اشْرَبْ أَيَّهُمَا شِئْتَ، فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ، فَقِيلَ أَخَذْتَ الْفِطْرَةَ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْر،َ غَوَتْ أُمَّتُكَ.
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : Malam aku di perjalankan (isra), kulihat Musa (as), dan ia pria yg rambutnya lurus dan rapih, seakan ia pria gagah yg berwibawa dan suci, dan kulihat Isa (as) maka ia pria yg tegap dan kulitnya kemerahan seakan keluar dari mandi bersuci, dan aku yg paling mirip dari keturunan Ibrahim saw darinya, lalu aku dibawakan dua bejana, yg satu berisi susu dan yg lainnya arak, dikatakan padaku : “minumlah salah satunya” maka kuambil susu dan aku meminumnya, maka dikatakan padaku : “kau telah memilih yg suci, dan jika kau memilih arak maka hancurlah ummatmu dg arak” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha membukakan bagi kita pintu-pintu kemuliaan dan kemudahan di dalam kehidupan, Yang Maha menuntun kita dengan tuntunan-tuntunan keluhuran serta mengangkat kita kepada derajat keluhuran yang lebih tinggi dengan kebangkitan Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Di bulan agung ini mengingatkan kita pada peristiwa yang terluhur sepanjang usia Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu perjalanan teragung dari segenap perjalanan yang pernah ada dari seluruh makhluk Allah subhanahu wata’ala, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menembus batas seluruh makhluk dan berhadapan dengan rabbul ‘alamin Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menceritakan peristiwa ini yang teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, beliau bersabada : “Ketika aku sedang berbaring melihat atap rumahku terbelah, kemudian datanglah malaikat Jibril As dan membelah dadaku yang bersamanya membawa nampan emas berisi dengan hikmah yang kemudian dituangkan ke jantungku, kemudian mengembalikan jantungku pada tempatnya dan kembali menutup kulit di dadaku, kemudian aku dibawa untuk Isra’ dan Mi’raj”.
Dari rangkaian beberapa hadits lainnya riwayat Shahih Muslim dan Shahih Al Bukhari, menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pergi Isra’ terlebih dahulu yaitu menuju Masjid Al Aqsha, dan sebelum mencapai masjid Al Aqsha Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Aku melihat nabi Musa berdiri di kuburnya sedang melakukan shalat, dan kulihat rambut nabi Musa lurus dan wajahnya berwibawa tampak suci dari segala perbuatan dosa, dan kulihat juga nabiyallah ‘Isya As yang wajahnya kemerah-merahan dan tampak begitu segar seakan-akan beliau baru selesai mandi, dan aku lebih mirip dengan nabiyallah Ibrahim a.s daripada kesemua nabi yang lainnya”. Masjid Al Aqsa yang menjadi tempat pertemuan seluruh nabi dengan pemimpin seluruh nabi, Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari, ketika ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “wahai Rasulullah masjid apakah yang pertama kali ada di muka bumi?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Masjidil Haram”, dan ditanya lagi : “kemudian masjid apa wahai Rasulullah?”, beliau menjawab : “Masjidil Aqsha”, adapun masalah selisih waktunya terdapat dua riwayat dalam Shahih Al Bukhari , riwayat pertama mengatakan hanya selisih 40 tahun kemudian dibangun Masjid Al Aqsha, dan riwayat yang lain mengatakan bahwa selisih waktunya adalah 40, entah itu 40 ribu tahun atau 40 bulan dan lainnya, dan para imam berbeda pendapat dalam hal ini. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan para nabi dan rasul di masjidil Aqsha, kemudian beliau mengimami shalat lalu beliau menaiki sebuah batu untuk berangkat menuju ke langit, dan di saat itu batu juga turut mengantar keberangkatan nabi hingga beberapa meter di atas permukaan bumi, di saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hendak melanjutkan perjalanan ke langit, batu itu tidak mau lepas dari kaki sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada batu untuk tidak ikut mi’raj, karena tidak mendapatkan izin untuk ikut mi’raj maka batu itu tetap menggantung di udara tidak jatuh ke bumi, tetap ada hingga saat ini di Masjidil Aqsha, hal itu merupakan pelajaran bagi kita bahwa batu-batu pun mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam akan memasuki pintu langit yang pertama dan saat itu tidak dibukakan oleh malaikat, maka malaikat Jibril a.s meminta para malaikat untuk membuka pintu-pintu langit, di langit pertama malaikat berkata : “siapakah yang datang?”, Jibril menjawab : “ aku Jibril dan Muhammad rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”, malaikat berkata : “apakah dia telah diutus untuk datang pada waktunya?”, maka malaikat Jibril menjawab : “iya betul”, maka para malaikat pun berkata : “selamat datang Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam semulia-mulia yang datang telah datang”, maka pintu langit pertama dibuka untuk Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan nabiyallah Adam a.s, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari ketika beliau melihat di sebelah kanannya ada kelompok manusia maka beliau tersenyum, dan ketika beliau melihat ke kirinya dan melihat sekelompok manusia lalu beliau menangis. Maka malaikat Jibril berkata kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ini adalah ayahmu dia adalah Adam As Abul Basyar, ketika ia melihat ke kanan ia diperlihatkan keturunannya yang masuk surga maka ia pun tersenyum, namun ketika ia melihat ke kiri ia diperlihatkan keturunannya yang masuk neraka maka ia menangis”. Nabi Adam As berada di langit yang pertama, melihat seluruh keturunannya yang berada di barat dan timur di bumi Allah subhanahu wata’ala. Kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan nabi Adam As dan nabi Adam berkata : “Selamat datang wahai putraku yang shalih, dan nabi yang shalih”. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menembus langit yang kedua dan dibukakan pintu oleh para malaikat dengan sambutan yang sama di langit yang pertama : “Selamat datang Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam semulia-mulia makhluk yang datang telah datang”, begitu seterusnya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menembus langit ketiga, keempat, kelima, hingga di langit yang keenam beliau bertemu dengan nabiyallah Musa As yang berkata : “Selamat datang wahai nabi yang shalih dan saudaraku yang shalih”. Kemudian menembusa langit yang ketujuh dan berjumpa dengan nabiyallah Ibrahim As dan melihat Baitul Ma’mur yang keluar dari tempat itu 70.000 malaikat setiap harinya dan tidak pernah kembali lagi, kesemua malaikat itu terus berputar di alam semesta dengan perintah Allah subhanahu wata’ala. Kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menembus ke hadratullah subhanahu wata’ala, lalu beliau kembali menemui nabi Musa As ,,nabi Musa As berkata : “apa yang telah diberikan Allah kepadamu?”, nabi Muhammad menjawab : “Diwajibkan kepada ummatku untuk shalat 50 waktu”, maka nabi Musa As berkata : “Wahai Muhammad, ummatmu tidak akan mampu melakukannya, kembalilah kepada Allah”, maka nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kembali menghadap Allah untuk memohon keringanan, kemudian Allah menguranginya 10 sebagaimana yang teriwayatkan dalam Shahih Muslim, lalu nabi Muhammad datang lagi kepada nabi Musa dan beliau berkata : “Berapa waktu shalat yang Allah wajibkan kepadamu dan ummatmu?”, maka nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “40 waktu”, nabi Musa berkata : “Kembalilah lagi kepada Allah mintalah keringanan, karena ummatmu tidak akan mampu melakukannya”, maka nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam kembali kepada Allah memohon keringanan, kemudian Allah menguranginya 10 hingga tersisa 5 waktu, lalu nabi Muhammad kembali kepada nabi Musa dan nabi Musa dan beliau meminta nabi Muhammad untuk kembali menghadap Allah dan meminta keringanan, namun nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “ aku malu kepada Allah jika aku meminta keringanan lagi, akan kulaksanakan kewajibanku dan kuringankan untuk ummatku dengan 5 waktu, namun pahalanya seperti melakukan 50 waktu shalat setiap harinya. Dan dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana hadits yang kita baca tadi, bahwa beliau telah ditawarkan antara meminum susu atau arak, dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memilih susu, maka malaikat Jibril As berkata : “Sungguh engkau telah memilih kesucian, jika engkau memilih arak maka seluruh ummatmu akan terjebak dengan arak”. Dari hadits ini kita bisa mengambil suatu makna bahwa perbuatan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mempengaruhi perbuatan ummatnya hingga akhir zaman, dikarenakan beliau tidak memilih arak maka ummatnya tidak terjebak oleh pengaruh arak sehingga bisa menjauhi arak, meskipun ada diantara ummatnya yang terjebak dengan arak atau minuman-minuman keras, namun sebagian besar bisa melepaskan diri dari jebakan arak itu. Maka dikatakan oleh malaikat Jibril : “Jika engkau memilih arak maka seluruh ummatmu akan terjebak dengan arak”, dan hal ini menunjukkan bahwa amal perbutan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpengaruh besar terhadap amal perbuatan ummatnya. Banyak perbuatan ummatnya yang baik disebabkan oleh perbuatan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang diantaranya adalah masalah arak ini.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى، مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى، وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى، عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى، ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى، وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى، ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى، فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى، فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى، مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى، أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى
( النجم : 1-12 )
“Demi bintang ketika terbenam, temanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya, ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi, kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi), lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan, hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya, maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?”. ( QS. An Najm : 1-12)
Makna “An Najm” sama dengan kalimat “Al Kaukab” yaitu bintang, namun Al Kaukab bercahaya dengan mengambil cahaya dari bintang lainnya seperti bulan, sedangkan An Najm adalah bintang yang bercahaya dengan cahayanya sendiri. Dan sebagian ulama’ menafsirkan bahwa “An Najm” dalam ayat ini adalah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang bercahaya dengan cahaya keindahan Allah sedang berpijar karena cinta kepada Allah subhanahu wata’ala di malam Isra’ dan Mi’raj, yang mana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah menyesatkan dan tidak pula berbicara menurut hawa nafsunya, namun semua yang diucapkan adalah wahyu dari Allah subhanahu wata’ala yang diajarkan oleh malaikat Jibril diberi kekuasaan dan kewibawaan oleh Allah subhanahu wata’ala, sehingga mampu menembus batas seluruh makhluk dan berjumpa dengan Rabbul ‘alamin subhanahu wata’ala, lepas dari keterbatasan waktu dan tempat.
وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى، ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى، فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى
( النجم : 7-9 )
“Sedang dia berada di ufuk yang tinggi, kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)” (QS. An Najm : 7-9)
Sebagaimana riwayat Al Imam Qadhi ‘Iyadh dalam kitabnya As Syifaa, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “di saat itu aku melintasi langit, dari langit pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya kudengar seluruh malaikat bertasbih dan berdzikir kepada Allah, dan ketika aku melintasi muntahal khalaaiq, batas para makhluk dan berhadapan dengan Allah, maka tidak lagi kudengar suara apa pun , tidak ada lagi pemandangan, yang kudengar hanya suara Yang Maha Berwibawa : “Mendekat, mendekat wahai Muhammad dan tenangkan hatimu wahai Muhammad”, maka nabi Muhammad pun bersujud kemudian berkata :
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّه
“Segala penghormatan,keberkahan, shalawat dan  kalimat yang baik semua hanya milik Allah”
dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun mendengar jawaban Allah :
السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
“ Salam sejahtera, serta rahmat dan keberkahan Allah untukmu wahai nabi ”
Kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْن “ Salam sejahtera untuk kami, dan para hamba yang shalih ( nabi dan para malaikat )”.
Dan bacaan itu diwariskan kepada kita di setiap kita shalat dalam tahiyyat awal dan tahiyyat akhir, kita selalu mengucapkan kalimat itu, dimana itu adalah percakapan antara Allah dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peristiwa Mi’raj nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى، مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
( النجم : 10-11 )
“Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan, hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” (QS. An Najm: 10 -11 )
Allah tidak mengatakan : مَاكَذَبَ مُحَمَّدٌ مَا رَأَى , namun Allah mengatakan مَاكَذَبَ اْلفُؤَادُ مَارَآى , Al Fuaad (sanubari) sehingga nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diberi gelar “Sanubari”, Sang sanubari tidak berdusta atas apa-apa yang telah dilihatnya.
أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى
( النجم : 12 )
“Maka apakah kalian (kaum musyrikin) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?”(QS. An Najm : 12 )
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Demikian indahnya peristiwa Isra’ Mi’raj nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan besok malam di Monas insyallah kita akan berdoa dan berdzikir dengan lafadz يا الله sebanyak 1000 x di malam Isra’ dan Mi’raj dengan penceramah utama adalah guru besar kita Al ‘Arif billah Al Musnid Al ‘Allamah Al Habib Zein bin Ibrahim bin Sumaith, semoga dengan acara ini bisa menambah keberkahan, ketenangan, dan kedamaian bagi kota Jakarta, amin allahumma amin. Dan hari Rabu jam 15.00 Wib di masjid Al Munawwar ini kita akan memperingati Isra’ Mi’raj bersama TV One, hari Rabu adalah hari libur maka usahakan semuanya bisa hadir, sekali lagi bukan berarti kita mau tampil di TV, akan tetapi karena saudara-saudari kita lebih banyak yang tidak hadir ke majelis ta’lim dan hanya di rumah saja, maka jika dakwah dan dzikir kita masuk di stasiun televisi maka berarti masuk pula ke rumah-rumah, maka kita syiarkan hal ini.
Demikian juga untuk acara besok malam saya menghimbau untuk konvoi dari daerah-daerah dilakukan dengan tertib dan jangan lupa juga untuk menggunakan helm, yang hari-hari kemarin beralasan karena helm di kios nabawiy kehabisan, sekarang majelis kita sudah produksi 1000 helm, namun mohon maaf jika harganya sedikit berbeda, sebagaimana yang kita ketahui bahwa dana untuk helm itu adalah dari donatur yang meminjamkan kepada kita, dan juga dikarenakan dari pabriknya juga ada kenaikan harga karena pembelian dalam waktu yang singkat, namun harga itu masih berada di bawah harga standar helm yang dijual di luar, bukannya kampanye helm namun agar pengendara sepeda motor tertib dengan menggunakan helm dan juga tidak kepanasan atau kehujanan, dan dengan membeli helm di kios majelis maka hal itu juga ikut membantu majelis ini.
Insyaallah acara Nisfu Sya’ban di Monas, kemudian Haul Ahlul Badr dan Nuzul Al Qur’an, namun belum ditentukan tanggalnya, jadi kita tidak berani menetukannya di malam 17 Agustus karena instruksi guru mulia Al Musnid Al ‘Arif billah Al Habib Umar Bin Muhammad Al Hafidh untuk tidak terburu-buru menentukan tanggal sebelum ada keputusan yang jelas karena waktu Ramadhan bisa berubah tanggalnya, dan beliau juga meminta kita untuk menyamakan acara malam Nuzul Al Qur’an bersamaan dengan acara beliau disana. Jadi puasa dan Idul Fitri tetap mengikuti keputusan di negeri kita, tetapi acara dzikir malam 17 Ramadhan kita samakan dengan acara malam 17 Ramadhan di sana (Tarim), jadi mungkin bisa -1 atau +1 dari malam 17 Ramadhan di negara kita, jadi kita menunggu keputusannya di bulan Ramadhan. Dan untuk acara malam Nisfu Sya’ban waktu sudah kita tentukan yaitu tanggal 16 Juli 2011 insya allah, semoga acara-acara kita sukses, amin allahumma amin. Semoga Jakarta semakin bergemuruh dengan dzikir nama Allah, dilimpahi kerukunan, kedamaian, dan ketenangan, serta kita doakan semua pihak dari aparat keamanan, aparat negara dan lainnya yang turut mendukung acara-acara kita semoga semakin diberi kemuliaan oleh Allah subhanahu wata’ala.
Selanjutnya kita beristighfar untuk mengikuti langkah salafusshalih dan sunnah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasllam, yang bersabda :
وَاللهِ إِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً
“Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali”.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
وَقُوْلُوْا جَمِيْعًا :
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله... لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.

Kemuliaan Shalat Tahajjud

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..



Kemuliaan Shalat Tahajjud




عَنْ أَمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَيْقَظَ لَيْلَةً فَقَالَ سُبْحَانَ اللهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ اْلفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنَ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوْقِظُ صَوَاحِبِ الْحُجُرَاتِ ؟ يَارُبَّ كَاسِيَةٍ فيِ الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فيِ اْلآخِرَةِ
(صحيح البخاري)
“ Dari Ummu Salamah RA, dia berkata: Pada suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terbangun lalu berkata : “Subhanallah, fitnah apakah yang diturunkan di malam hari, dan perbendaharaan apakah yang diturunkan pada orang yang membangunkan para penghuni kamar, dan berapa banyak orang yang mengenakan pakaian di dunia, tapi telanjang di akhirat". ( Shahih Al Bukhari)
ImageLimpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, dengan kehadiran kita di majelis yang mulia ini, dan semoga dengan majelis yang mulia ini dan majelis-majelis dzikir dan majelis ta’lim yang kita hadiri kita juga termuliakan untuk menuju keluhuran.
Maha Suci Allah subhanahu wata’ala Yang Maha membuka rahasia rahmat-Nya sehingga Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Dermawan menyiapkan bumi beserta isinya untuk keturunan nabi Adam As untuk mereka olah, dan sampailah kita pada malam yang agung ini dalam anugerah-anugerah yang bersifat rohani yang membawa ketenangan jiwa, serta membuka kunci kemakmuran di dunia dan akhirat, dan semakin jauh seorang hamba dari Allah subhanahu wata’ala maka akan semakin banyak musibah yang akan datang menimpanya, dan sebaliknya semakin seseorang dekat kepada Allah subhanahu wata’ala maka semakin banyak musibah yang akan disingkirkan oleh Allah, maka beruntunglah hamba yang ingin mendekat kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah akan lebih mendekat kepadanya, sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi :
وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلّيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“ Jika dia (hamba-Ku) mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat kepadanya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku mendatanginya dengan bergegas”.
Jika telah muncul dalam diri seseorang keinginan untuk mendekat kepada Allah maka ketahuilah di saat itu Allah juga ingin mendekat dengannya. Diumpamakan ada suatu pesta besar yang diadakan oleh seorang pemimpin atau orang yang sangat kaya raya dan dermawan sehingga segala macam hidangan disiapkan, begitupula keadaan kita di majelis ini dimana Allah subhanahu wata’ala sedang menjamu kita dengan hidangan-hidangan yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui . Allah subhanahu wata’ala melimpahkan rahmat-Nya di setiap waktu, akan tetapi ada waktu-waktu tertentu yang mana layak dan seharusnya kita memohon dan berdoa di waktu-waktu tersebut agar kita dijauhkan dari musibah dan mendapatkan banyak anugerah, dan diantaranya adalah di majelis-majelis seperti ini maka perbanyaklah berdoa dan meminta kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan juga sebagaimana hadits yang kita baca tadi, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di suatu malam terbangun untuk melakukan qiyamul lail, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سُبْحَانَ اللهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ اْلفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنَ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوْقِظُ صَوَاحِبِ الْحُجُرَاتِ ؟ يَارُبَّ كَاسِيَةٍ فيِ الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فيِ اْلآخِرَةِ
“ Subhanallah (Maha Suci Allah), fitnah apakah yang akan diturunkan pada malam hari, dan perbendaharaan (anugerah-anugerah) apakah yang akan diturunkan pada orang yang membangunkan para penghuni kamar, dan berapa banyak orang yang mengenakan pakaian di dunia tapi telanjang di akhirat ”.
Berapa banyak ketentuan-ketentuan Allah subhanahu wata’ala yang akan turun di malam hari, yang berupa masalah atau musibah-musibah yang akan menimpa hamba-hamba Allah, dan juga berapa banyak anugerah-anugerah yang dibuka oleh Allah kemudian dilimpahkan kepada mereka, dan jika seorang hamba terbangun di saat itu kemudian berdoa dan bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala maka musibah atau cobaan yang akan menimpanya diangkat oleh Allah karena dia sedang mengingat Allah dan berdoa kepada-Nya, Allah berfirman dalam hadits qudsi:
أَنَا مَعَ عَبْدِيْ حَيْثُمَا ذَكَرَنِيْ وَتَحَرَّكَتْ بِيْ شَفَتَاهُ
“ Aku bersama hamba-Ku ketika ia menyebut-Ku dan bergetar bibirnya menyebut nama-Ku ”
Dalam 1/3 malam terakhir banyak musibah yang akan turun namun telah dirubah oleh Allah subhaanahu ta’ala menjadi anugerah baginya, atau mungkin ada anugerah yang akan sampai pada seseorang namun ketika 1/3 malam terkahir ia tidak bangun dari tidurnya, maka bisa jadi anugerah itu tidak jadi sampai kepadanya, oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk membangunkan para keluarga di 1/3 malam terakhir untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala. Beliau juga bersabda bahwa bisa jadi seorang yang berkecukupan di dunia akan kesusahan di akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
( الزخرف : 67 )
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. ( QS. Az Zukhruf : 67 )
Semua orang yang saling mencintai akan bermusuhan dan saling menyalahkan antara satu dan yang lainnya, diantara mereka mungkin saling menyalahkan karena ketika di dunia tidak saling menasihati untuk berbuat kebaikan dan tidak pula saling mengingatkan atau melarang untuk berbuat kejelekan, kecuali orang-orang yang bertakwa mereka akan berada dalam ketenangan dan kegembiraan dan selamat dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا
( الإنشقاق : 9 )
“Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira”. ( QS. Al Insyiqaaq: 9)
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, ketika rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkumpul dengan beberapa sahabatnya di suatu malam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “ seratus tahun yang akan datang tidak akan ada lagi yang tersisa di muka bumi ini”, maksud beliau adalah orang-orang yang hidup di saat itu semuanya akan wafat. Hujjatul islam Al Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah mereka yang dikatakan saja, karena nabiyallah Khidir masih tetap hidup hingga berjumpa dengan Dajjal. Namun makna hadits tadi adalah betapa singkatnya hidup kita dan merupakan peringatan bagi kita untuk selalu berwaspada, dalam majelis ini saja mungkin seratus tahun yang akan datang tidak akan ada lagi yang tersisa tetapi telah berada di dalam kuburnya masing-masing. Apakah mereka dalam perkumpulan keluhuran atau perkumpulan kehinaan, karena di alam barzakh pun perkumpulan keluhuran dan kehinaan sebagaimana ketika hidup di muka bumi. Di alam barzakh pun ada orang yang menyendiri, ada yang tidur, ada yang bangun, ada yang miskin dan ada juga yang kaya , ada yang berkelompok dalam kesenangan dan ada yang berkelompok dalam kesusahan hanya saja disana tidak ada yang bermaksiat namun tetap ada yang melakukan ibadah, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim dan lainnya ketika rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَرَرْتُ بِمُوْسَى لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِيْ عِنْدَ اْلكَثِيْبِ اْلأَحْمَرِ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِيْ قَبْرِهِ
“ Saya melewati Musa yang sedang shalat di kuburnya di sebuah tumpukan pasir merah pada malam saya dijalankan oleh Allah (isra’ mi’raj)”
Dalam tafsir Al Imam Ibn Katsir dijelaskan bahwa dalam sebuah riwayat yang tsiqah dijelaskan bahwa salah seorang ulama’ berkata : “Aku setiap malam Jum’at di masa hidupku selalu hadir pada suatu majelis dan setelah aku wafat pun ruhku masih terus dihadirkan pada majelis tersebut” . Maka ruh orang yang ketika di dunia selalu berkumpul dalam kebaikan maka ketika ia wafat pun akan terus dihadirkan dalam perkumpulan itu seperti di masa hidupnya, dan selain itu ada yang dalam penjara yaitu dalam siksa kubur, ada yang dalam kesusahan, ada yang dalam keberkahan dan kebahagiaan disebabkan tetangganya, dan ada pula yang dalam kesusahan disebabkan tetangganya . Dalam sebuah riwayat yang tsiqah, yaitu riwayat yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan karena maknanya shahih dan peristiwa atau kejadiannya didukung dengan dalil-dalil yang shahih walaupun riwayatnya belum tentu shahih, disebutkan bahwa ketika seseorang ayah telah meninggal anaknya yang masih kecil, beberapa hari kemudian ia mimpi melihat anaknya yang masih kecil itu terlihat sudah tua renta dan memutih rambutnya, maka sang ayah berkata : “wahai anakku, engkau meninggal ketika masih sangat kecil tapi mengapa wajahmu telah berubah menjadi sangat tua?”, maka si anak menjawab : “wahai ayah, di pemakaman ketika jenazah si fulan dimasukkan ke dalam kubur, kami mendengar gemuruh neraka jahannam maka kami semua ketakutan hingga wajahku berubah seperti ini karena takut dengan gemuruh api neraka”,. Dan dalam riwayat lainnya disebutkan, diantaranya dalam kitab Tadzkiratul Huffadh dan Siyaar a’laamunnubalaa’, dimana salah seorang bermimpi melihat temannya yang telah wafat puluhan tahun yang lalu dengan wajah yang sangat bercahaya dan terang benderang, maka ia berkata : “wahai fulan semasa hidupmu engkau bukanlah termasuk orang yang sangat shalih, namun bagaimana wajahmu bisa bersinar seperti ini?”, maka ia menjawab : “Ya betul, sejak kemarin ketika meninggal Al Imam Ahmad bin Hanbal dan ketika jenazahnya masuk ke pemakaman kami maka sepuluh ribu cahaya turun pada setiap kubur yang ada disekitarnya”, riwayat ini di dukung oleh riwayat Shahihul Bukhari ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menshalati salah seorang yang wafat dikuburnya karena beliau shallallahu ‘alaihi wasallam belum sempat menshalatinya sebelum dikuburkan, jenazah itu adalah seorang wanita yang mempunyai kebiasaan menyapu masjid. Maka suatu saat nabi bertanya : “ dimana si fulanah, aku tidak lagi pernah melihatnya?”, dan setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui bahwa dia telah meninggal maka beliau meminta sahabat untuk diantar ke makamnya dan menshalatinya di makam tersebut, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa perkuburan tersebut penuh dengan kegelapan, namun Allah menerangi seluruh makam disini karena shalatku kepada mereka, demikianlah sebagian dari keadaan di alam barzakh yang pasti akan mendatangi kita. Maka alangkah indahnya mereka yang selalu asyik duduk santai di Majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena cintanya kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ketika wafat ruhnya dibawa oleh para malaikat dan dikumpulkan bersama para pecinta rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bersama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan ketika sayyidina Bilal tersengal-sengal menahan sakaratul maut, maka istrinya berkata : “betapa beratnya Bilal menahan sakitnya sakaratul maut”, maka Bilal menjawab : “tidak, aku bukan tersengal-sengal karena menahan sakitnya sakaratul maut akan tetapi karena aku ingin segera bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para kelompoknya”, demikian keadaan para sahabat dan para pecinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika wafat . Semoga Allah subhanahu wata’ala memanjangkan usia kita dalam keberkahan dan mewafatkan kita dalam husnul khatimah dan seindah-indah keadaan. Maka perindah hari-hari kita dengan hal-hal yang indah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا
“ Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik”
Allah subhanahu wata’ala menyukai sesuatu yang baik dan yang indah, dan tidak ada yang lebih baik dan indah dari yang telah diajarkan oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
( آل عمران : 31 )
“ Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” . ( QS. Ali Imran : 31 )
Maka dengan banyak membaca Al qur’anul Karim, membaca hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atau menelaahnya sungguh hal yang seperti itu indah di sisi Allah subhanahu wata’ala sehingga kita pun akan diperindah oleh Allah subhanahu wata’ala .
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam didatangi oleh salah seorang sahabat dan berkata : “Wahai Rasulullah, di saat aku membaca surat Al Kahfi ketika itu turun kabut dari langit, apakah itu wahai rasulullah??”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ itu adalah para malaikat yang turun dari langit berupa ketenangan karena bacaan Al qu’ran yang dibaca di muka bumi”, ketika seseorang membaca Al qur’an maka ketenangan akan turun kepadanya, dan rahmat akan terbuka sehingga banyak musibah yang tersingkirkan dan banyak anugerah yang diturunkan, oleh sebab itu perbanyaklah membaca Al qur’an. Dan isnyaallah setiap malam Kamis kita akan membaca Al qur’an bersama beberapa surat juz ‘Amma dengan waktu kurang lebih 5 menit, kita mulai malam Kamis yang akan datang insyaallah yang dengan hal ini kita berharap dan berusaha untuk kembali memakmurkan Al qur’anul Karim.
Hadirin hadirat yang dimulikan Allah
Disebutkan dalam suatu riwayat yang tsiqah bahkan didukung dengan dalil dari Al Qur’an dan hadits rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan teguran dan himbauan agar kita jauh dari sifat sombong , di dalam kitab Qabasun Nuurul Mubiin dari kitab Ihyaa ‘Ulumuddin yang ditulis oleh guru mulia Al Arif Billah Habib Umar bin Muhammad bin Salim Al Hafidh, menjelaskan agar berhati-hati terhadap sifat sombong yang terkadang tidak diketahui dan tidak disadari, yang diantaranya adalah merasa senang jika melihat orang lain celaka, atau jika ia mempunyai musuh atau orang yang tidak ia sukai karena pernah mengganggu dan mencelakakan dia ketika ia terkena musibah maka ia merasa senang, mungkin dengan berkata : “itu karena dia menggangguku, sehingga Allah menurunkan musibah kepadanya”, atau dengan ucapan yang lainnya, maka hal yang seperti ini merupakan salah satu dari bentuk sifat kibr (sombong) yang terkadang tidak disadari oleh manusia. Para nabi dan Rasul banyak yang dicaci dan dihina namun Allah maafkan mereka yang mencaci di kemudian hari . Diriwayatkan pula ketika seorang wanita yang tua renta sedang menyapu di tengah jalan dan di saat itu ada seorang panglima besar yang akan melewati jalan itu maka wanita itu disuruh pergi dari tempat itu, semua orang menghindar dari jalan namun si wanita itu tidak mau pergi dan tetap menyapu di jalan itu, maka dikatakan kepada wanita tua itu : “wahai ibu, pergilah dari jalan ini karena panglima akan melewati jalan ini”, maka wanita itu berkata: “ lewat saja, masih ada jalan yang bisa dilewatinya”, maka panglima itu berkata : “wahai ibu, apakah engkau mengenalku?”, maka wanita itu menjawab: “aku mengenalmu sejak engkau belum dilahirkan”, panglima berkata : “bagaimana hal itu bisa terjadi?”, wanita itu menjawab : “betul aku mengenalmu, permulaanmu adalah air mani dan akhirmu adalah bangkai”, maka panglima itu terdiam malu. Itulah hakikat manusia, entah itu seorang raja, panglima, atau rakyat biasa kesemuanya berawal dari air mani dan akan berakhir menjadi bangkai, kecuali para shiddiqin dan muqarrabin yang tubuhnya akan tetap dijaga oleh Allah dengan mengharamkan bumi dan seluruh binatang-binantang bumi memakannya, dan memerintahkan bumi untuk menjaga jasadnya. Oleh sebab itu ketika terjadi banjir besar di wilayah Uhud, Saudi Arabia, sehingga pemakaman Uhud menjadi longsor dan bergelimpangan jasad-jasad yang masih utuh dan seakan-akan mereka dalam keadaan tidur bukan wafat, dan sebagian darah mereka masih terlihat basah, mereka adalah para syuhada’ uhud yang telah wafat 1400 tahun yang silam, kemudian mereka dimakamkan kembali. Oleh sebab itu Allah subhanahu wata’ala memuliakan hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, Allah subhanahu wata’ala membukakan pintu rahmat bagi yang dikehendaki-Nya, maka lewati kehidupan kita dengan seindah-indah kehidupan .
Selanjutnya kita berdoa keapda Allah subhanahu wata’ala semoga Allah melimpahkan rahmat dan kebahagiaan, dan menenangkan jiwa dan hari-hari kita dalam segala keadaan, zhahir dan batin, dunia dan akhirat, dijauhkan dari musibah dan bala’, dan membukakan untuk kita seluruh pintu kebaikan, amin allahumma amin..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Berdusta Atas Ucapan Rasul SAW

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..








Berdusta Atas Ucapan Rasul SAW



قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yang sengaja berdusta atas ucapanku maka ia (bersiap) mengambil tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari)
Image
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya, terlebih lagi bagi yang memohonnya, Yang Maha memiliki kebahagiaan dan keluhuran serta memberikannya kepada hamba-hamba-Nya sepanjang waktu dan zaman, Dialah Yang Maha menciptakan segala sesuatu termasuk pula Yang menciptakan waktu dan zaman. Dialah Allah subhanahu wata’ala yang mana jika seseorang memanggil nama-Nya maka terbukalah seluruh pintu rahmat-Nya, dan tertutuplah seluruh pintu kemurkaan-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi riwayat Shahih Al Bukhari :
أَنَا مَعَ عَبْدِيْ حَيْثُمَا ذَكَرَنِيْ وَتَحَرَّكَتْ بِيْ شَفَتَاهُ
“ Aku bersama hamba-Ku ketika ia menyebut-Ku dan bergetar bibirnya menyebut nama-Ku”
Maka seluruh pintu musibah, bala’ atau kesusahan di dunia dan akhirat yang akan datang kepada kita ditutup dan disingkirkan oleh Allah disaat kita mengingat-Nya , menyebut dan memanggil nama-Nya serta merindukan-Nya, disaat kita memanggil dan menangis karena cinta kepada-Nya, di saat kita meminta dan mengadu kepada Allah, di saat kita mendambakan pertemuan dengan Allah. Dan di saat ia merindukan Allah sungguh ia juga dirindukan Allah subhanahu wata’ala. Sepanjang hidup manusia sejak ia lahir hingga ia wafat, tidak ada sesuatu yang lebih indah dari detik-detik ketika ia dirindukan Allah. Satu detik itu akan membuat sirna dosa-dosanya. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan kerinduan kita kepada-Nya, sifat rindu kepada Allah subhanahu wata’ala sungguh sangat indah jika berpijar di dalam jiwa, dan hal itu akan muncul dengan kita mengenali nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, pemimpin orang-orang yang dicintai dan mencintai Allah subhanahu wata’ala. Dan orang yang paling mencintai Allah pastilah ia juga mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan semua cinta Allah tersimpan pada sosok sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
( آل عمران : 31 )
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( QS. Ali Imran : 31 )
Sampailah kita pada hadits agung dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa yang mendustakan hadits-ku ( Rasulullah ) dengan sengaja maka bersiaplah kelak untuk menempati neraka”.
Makna hadits ini sudah jelas, namun kita perlu menelaah lagi berkaitan dengan saudara-saudara kita yang terjebak dengan rendahnya pemahaman, sehingga tergesa-gesa untuk menghapus hadits-hadits semau mereka, atau dengan berkata : “hadits itu dha’if maka jangan digunakan sebagai dalail”, dll. Padahal hadits dha’if bukanlah hadits palsu, dimana para ahli hadits membagi hadits dha’if menjadi 40 bagian, dan diantaranya ada hadits yang masih bisa digunakan sebagai hujjah, sebagaimana Al Imam Ahmad bin Hanbal menggunakan hadits dha’if dalam menetapkan dalil akan sentuhan suami dan istri tidak membatalkan wudhu’, adapula hadits yang tidak bisa lagi digunakan sebagai hujjah namun bisa dijadikan amal untuk dianut dan diikuti, dan ada pula yang bisa dijadikan sebagai dalil sejarah, karena tidak semua hadits dha’if itu termasuk hadits palsu. Namun jika telah disebutkan bahwa hadits tersebut adalah hadits palsu maka besar kemungkinannya bahwa hadits itu riwayatnya juga palsu. Namun para ulama salafusshalih tidak berkenan menghapus hadits dha’if begitu saja karena para periwayatnya adalah para shalihin. Dan hadits Shahih itu sangat berat syaratnya sebagaimana Al Imam Bukhari ketika beliau mendengar ada salah seorang yang menyimpan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan belum beliau ketahui, lalu beliau tempuh perjalanan 3 bulan untuk menemui orang tersebut dan ternyata dia adalah seorang penggembala kambing dan di saat itu ia menggembala kambingnya kemudian memanggil kambingnya dengan mengangkat sorbannya yang berwarna hijau, maka kambingnya pun datang karena mengira sorban itu adalah rumput karena berwarna hijau, maka Al Imam Bukhari berkata : “aku tidak mau mengambil hadits dari orang itu ”, karena dia adalah penipu. Sekedar menipu hewan saja haditsnya tidak diambil oleh Al Imam Bukhari, meskipun belum tentu orang tersebut berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, namun hal itu demi menjaga hadits yang shahih. Oleh karena itu jangan terburu-buru mendengarkan ucapan orang yang biasa memvonis suatu hadits sebagai hadits dha’if, karena hal tersebut termasuk mendustakan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Saat ini kita berada pada bulan mulia bulan Dzulqa’dah, dimana telah terjadi perjanjian Hudaibiyah di bulan ini. Perjanjian Hudaibiyah pada tahun ke-6 H bulan Dzulqa’dah, diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, shahih Muslim dan lainnya, ketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju Makkah Al Mukarramah bersama 1500 kaum muslimin muslimat dengan berpakaian ihram, dan setelah mendekati kota Makkah, orang kuffar quraisy telah melihat bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam datang bersama 1500 orang muslimin menuju ke Makkah dan mereka pun mulai waspada, setelah kabar itu sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan melihat kaum quraisy tidak menerima mereka secara damai, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para pengikutnya mencari jalan lain untuk menuju Makkah namun tetap saja kaum quraisy mengetahuinya dan menghalangi mereka. Dan dalam perjalanan itu kaum muslimin kehabisan air, teriwayatkan di dalam Shahihul Bukhari bahwa ketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta air kemudian para sahabat membawakan air dalam bejana yang hanya tinggal sedikit, lalu para sahabat berkata bahwa persediaan air habis dan semua sumber air yang ada disekitar saat itu pun kering, maka Rasulullah memasukkan tangan beliau ke dalam bejana yang berisi air sedikit itu lalu keluarlah air dari jari-jari beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian mereka mulai minum sepuasnya dan berwudhu’ dari air tersebut, yang mana jumlah mereka di saat itu adalah 1500 orang, dan teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa jika jumlah mereka di saat itu adalah 100.000 orang maka air itu pun akan mencukupi untuk semua, karena air keluar dari jari-jari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan derasnya dan tanpa berhenti. Demikian dari mu’jizat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena beliau tidak ingin melihat orang yang dicintainya kesusahan. Dan di saat itu datanglah Urwah sebagai utusan kaum quraisy sebelum ia masuk Islam, dia datang untuk membuat perjanjian yang disebut dengan perjanjian Hudaibiyah , maka Urwah berbicara kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan setiap kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbicara urwah selalu memegang jenggot beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, karena merasa geram ingin mencelakai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, di saat itu ada salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berada di samping Rasulullah selalu memukul tangan Urwah setiap kali ingin memegang janggut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk berlaku sopan dihadapan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan diriwayatkan bahwa Urwah berkata tidak satu pun dari para sahabat yang mengangkat kepala untuk memandang wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena penghormatan mereka terhadap beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi berwudhu, para sahabat berebut mengambil bekas air wudhu’ beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian mengusapkan ke muka dan ke tangan mereka, adapun mereka yang tidak mendapatkan bagian air bekas wudhu’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka mereka mengambil dari bekas sahabat yang lain kemudian mengusapkan ke wajah mereka, dan air bekas wudhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu wangi. Diriwayatkan dalam kitab As Syifaa oleh Al Imam Qadhi ‘Iyadh bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati sebuah sumur, lalu para sahabat berkata bahwa air di sumur itu rasanya pahit, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan : “tidak demikian, air di sumur ini rasanya enak dan baunya wangi”, kemudian Rasulullah meminta untuk diambilkan air dari sumur itu kemudian beliau berkumur dengan air itu lalu memuntahkan air itu ke dalam sumur, dan ternyata air itu baunya lebih wangi daripada bau misik, karena telah tercampur dengan air ludah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sungguh segala sesuatu yang tersentuh atau disentuh oleh sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka akan dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala, maka terlebih lagi jika itu adalah hati yang mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka di saat itu Suhail yang juga merupakan utusan musyrikin membuat perjanjian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Rasulullah memerintahkan kepada sayyidina Ali Kw untuk memulai dan menuliskan “Bismillahirrahmanirrahim”, namun Suhail menolak dan meminta untuk menulis “Bismika Allahumma”, Rasulullah terdiam dan kemudian memerintahkan untuk mengikuti kemauan musyrikin akan hal itu, lalu Rasulullah memerintahkan untuk menulis “Min Muhammad Rasulullah (dari Muhammad utusan Allah)”, maka kaum musyrikin tidak menerimanya dan meminta untuk menghapus kalimat “Rasulullah”, karena mereka tidak meyakini bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Rasulullah, namun tangan sayyidina Ali tidak mampu untuk menghapusnya kemudian Rasulullah sendiri yang menghapusnya seraya berkata :
وَاللهِ إِنِّيْ لَرَسُوْلُ اللهِ وَإِنْ كَذَّبْتُمُوْنِيْ اُكْتُبْ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ
“ Demi Allah, sungguh aku adalah utusan Allah walaupun kalian mengingkariku, tulislah -Muhammad bin Abdillah- “.
Kemudian ditulislah : “Min Muhammad bin Abdillah ( dari Muhammad putra Abdullah)”. Dan perjanjian berikutnya sangat mengagetkan muslimin, yaitu jika ada orang muslim yang masuk Islam dari Makkah dan lari ke Madinah, maka harus dikembalikan kepada kaum musyrikin quraisy, para sahabat tidak menerima hal itu namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hanya terdiam, para sahabat kebingungan, dan dalam keadaan seperti itu datanglah Jandal bin Suhal dan berkata : “ Aku datang dari Makkah untuk masuk Islam”, maka Suhail berkata : “dialah orang yang pertama kali yang masuk Islam dan harus dikembalikan kepada kaum musyrikin”, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta kepada Suhail agar kaum muslimin tidak mengembalikannya ke Makkah, hingga tiga kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memohon kepada Suhail namun Suhail tetap menolaknya. Kemudian datang sayyidina Umar bin Khattab RA kepada Rasulullah shallallahu, dan berkata : “wahai Rasulullah bukankah Engkau adalah benar-benar utusan Allah?”, Rasulullah menjawab : “iya betul aku adalah utusan Allah”, kemudian sayyidina Umar berkata : “Bukankah kita kaum muslimin berada pada kebenaran dan mereka dalam kesesatan?”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “iya benar”, sayyidina Umar berkata : “ lantas mengapa kita harus menghinakan diri kepada orang-orang yang dalam kebathilan sedangkan kita dalam kebenaran?”, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا
“ Sungguh aku adalah utusan Allah, dan Allah tidak akan mengecewakanku selama-lamanya”
Kemudian sayyidina Umar bin Khattab RA pun terdiam lalu mendatangi sayyidina Abu Bakr As Shiddiq dan menceritakan perbincangannya bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang kemudian di akhir percakapan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا
“ Sungguh aku adalah utusan Allah, dan Allah tidak akan mengecewakanku selama-lamanya”
Kemudian sayyidina Abu Bakr As Shiddiq berkata : “jika demikian, maka sungguh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah utusan Allah dan Allah tidak akan mengecewakannya”, maka sayyidina Umar bin Khattab pun terdiam mendengar jawaban sayyidina Abu Bakr As Shiddiq RA. Setelah beberapa waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari kemahnya dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para sahabat untuk memotong rambut dan menyembelih hewan kurban, dan setelah itu beliau dan kaum muslimin kembali ke Madinah Al Munawwarah tanpa memasuki Makkah, namun para sahabat tidak ada yang melaksanakan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hingga setelah beliau menerima pendapat Ummu Salamah untuk memulai mencukur rambut beliau dan menyembelih hewan qurban, kemudian para sahabat pun dari Muhajirin dan Anshar mengikuti langkah beliau karena cintanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan teriwayatkan bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memotong rambut, tidak sehelai rambut pun yang terjatuh ke tanah kecuali telah berada di genggaman tangan para sahabat. Dan diriwayatkan dalm Shahih Al Bukhari bahwa salah seorang sahabat menyimpan sehelai rambut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berwarna hitam kemerah-merahan kemudian beliau menceritakan pada sahabat yang lainnya, maka sahabat itu berkata :
 لِأَنْ تَكُوْنَ عِنْدِيْ شَعْرَةٌ مِنْهُ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“ Jika aku memiliki sehelai dari rambut beliau ( Rasulullah ) hal itu lebih aku cintai daripada dunia dan seisinya ”
Demikian cintanya para sahabat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan setelah mereka selesai memotong rambut dan menyembelih hewan qurban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumpulkan kaum muslimin kemudian membai’at mereka di bawah sebuah pohon, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
( الفتح : 18 )
“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu'min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon , maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya) .” ( QS. Al Fath : 18 )
Dan firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat yang sama :
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
( الفتح : 10 )
“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah . Tangan Allah di atas tangan mereka , maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” ( QS. Al Fath : 10 )
Kemudian turun juga ayat tentang hal tersebut firman Allah subhanahu wata’ala:
لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آَمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا
( الفتح : 27 )
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat .” ( QS. Al Fath : 27 )
Setelah itu sahabat bersiap-siap untuk kembali ke Madinah Al Munawwarah, tiba-tiba di suatu pagi sayyidina Umar bin Khattab dipanggil oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka sayyidina Umar bin Khattab merasa khawatir jika perkataannya kemarin telah menyinggung perasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga turun ayat sebagai teguran untuk sayyidina Umar bin Khattab, maka beliau datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Rasulullah berkata : “Wahai Umar, semalam telah turun ayat yang mana ayat itu lebih aku cintai dari terbitnya matahari”, ayat itu adalah firman Allah subhanahu wata’ala:
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا ، لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا ، وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا
( الفتح : 1-3 )
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,  dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).” ( QS. Al Fath : 1-3 )
Maka setelah mendengar hal itu, wajah sayyidina Umar bin Khattab menjadi cerah dan berkata : “wahai Rasulullah, apakah kelak kita akan masuk ke Masjidil Haram?”, Rasulullah menjawab : “iya betul wahai Umar”, maka dua tahun kemudian di bulan Ramadhan tahun 8-H masuklah kaum muslimin ke kota Makkah dengan aman dan damai, dan tidak ada lagi kaum musyrikin yang bisa melawan atau menghalangi pasukan kaum muslimin yang berjumlah 10.000 dari golongan muhajirin dan anshar, dan tidak ada lagi gencatan senjata dan ketika itu Abu Sofyan pun kemudian menyerah dan masuk Islam dan berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “ Wahai Rasulullah, kuserahkan semua kekuasaan quraisy dan tidak ada lagi kekuasaan quraisy setelah hari ini”. Demikianlah kejadian perjanjian Hudaibiyyah pada tahun ke-6 bulan Dzulqa’dah.
Selanjutnya kita berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala semoga kita termasuk dalam kelompok ahli Hudaibiyyah yang bersumpah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membantu sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, dan cinta kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, membantu sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam semampunya dan menjauhi larangan Allah semampunya, serta mematuhi perintah Allah semampunya, dan semoga Allah subhanahu wata’ala memberikan kekuatan kepada kita untuk taat pada seluruh perintah Allah dan untuk mampu menjauhi seluruh larangan Allah, semoga Allah mengangkat seluruh kesulitan kita yang sedang terjadi dan yang akan terjadi di dunia dan di akhirah, semoga Allah menjaga kita dari segala musibah yang akan terjadi Ya Rahman Ya Rahiim…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ