Sabtu, 08 Juni 2013

HAJAR ASWAD MERUPAKAN SUPER KONDUKTOR

   Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..




Bismillaahir rahmaanir rahiim.

HAJAR ASWAD MERUPAKAN SUPER KONDUKTOR

Encyclopedia Americana menulis: “Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun sholat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas: Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada.

Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yang teramat terang mememancar dari bumi dan setetlah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka’bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis: “Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, sholat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu.

” Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar .

Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji dan Umroh. Wallahu a'lam bisawab...

SHOLAT SHUBUH MENJADI PENGHALANG MASUK NERAKA..?

   Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..





SHOLAT SHUBUH MENJADI PENGHALANG MASUK NERAKA..?

Benar..

Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar)."
(H.R. Muslim no. 634)

SHOLAT SUBUH JAMINAN MASUK SURGA

Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga." (H.R. Bukhari no. 574 - Muslim no. 635)

SHOLAT SUBUH DAPAT PAHALA SEPERTI SHOLAT SEMALAMAN

Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang shalat isya' berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya." (H.R. Muslim no. 656)

SHOLAT SHUBUH MENDAPAT JAMINAN KESELAMATAN

Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkann­ya di atas wajahnya dalam neraka jahannam." (H.R. Muslim no. 163)

BERCAHAYA DI HARI KIAMAT

Rasulullah SAW bersabda : "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (Isya' dan Shubuh) menuju Masjid, dengan cahaya yang sangat terang pada hari Kiamat kelak."
(H.R. Ibnu Majah - Tirmidzi)

SHOLAT SUBUH LEBIH BAIK DARI DUNIA DAN ISINYA

Rasulullah SAW bersabda :
"Dua rakaat shalat shubuh itu lebih baik dari dunia beserta isinya." (H.R. Muslim - Ahmad)

PARA MALAIKAT MENYAKSIKAN

Allah SWA berfirman : "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat)." (Q.S. Al-Isra' 78)

Rasulullah SAW bersabda : "Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh)." (H.R. Bukhari no. 137 - Muslim no. 632)

SubhanAllah..
Begitu banyak keistimewaan yang tersembunyi dibalik shalat shubuh. Sungguh merugilah kita yang telah sengaja meninggalkan serta melalaikannya.

Semoga kita tetap menjadi Umat Nabi Muhammad SAW yang senantiasa istiqamah dalam melaksanakannya­. Niscaya kita akan termasuk golongan orang-orang yang beruntung di dunia juga di akhirat kelak. InsyaAllah.

Semoga catatan ini bermanfaat untuk kita semua. Dan menjadikan kita sebagai insan yang selalu istiqamah menjalankan sholat shubuh..

Aamiin Ya Rabbal 'Alamin..

Mampukah kita membalas budi orang tua?

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..



Mampukah kita membalas budi orang tua?

Terutama ibu kita yang menanggung kesulitan ketika hamil, melahirkan, menyusui hingga menyapih. Ada seorang anak yang diceritakan pernah memikul ibunya ketika thowaf keliling Ka’bah, itu pun belum bisa dikatakan membalas setarik nafas yang ia keluarkan ketika melahirkan kita. Wallahul musta’an.

Dari Abi Burdah, ia melihat melihat Ibnu Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar ka'bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersenandung,

إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ - إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ

Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.

Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.

ثُمَّ قَالَ : ياَ ابْنَ عُمَرَ أَتَرَانِى جَزَيْتُهَا ؟ قَالَ : لاَ وَلاَ بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ، ثُمَّ طَافَ ابْنُ عُمَرَ فَأَتَى الْمَقَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قَالَ : يَا بْنَ أَبِى مُوْسَى إِنَّ كُلَّ رَكْعَتَيْنِ تُكَفِّرَانِ مَا أَمَامَهُمَا

Orang itu lalu berkata, "Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?" Ibnu Umar menjawab, "Belum, walaupun setarik nafas yang ia keluarkan ketika melahirkan." Beliau lalu thawaf dan shalat dua raka’at pada maqam Ibrahim lalu berkata, "Wahai Ibnu Abi Musa (Abu Burdah), sesungguhnya setiap dua raka'at (pada makam Ibrahim) akan menghapuskan berbagai dosa yang diperbuat sesudahnya." (Dikeluarkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 11, shahih secara sanad)

Faedah dari hadits di atas:

1- Dorongan berbakti pada ibu.

2- Besarnya hak orang tua yang mesti dipenuhi oleh anak.

3- Shalat menghapuskan berbagai dosa kecil.

4- Keutamaan thowaf dan shalat di belakang maqam (bebas jejak kaki) Ibrahim.

5- Sulitnya membalas jasa orang tua walaupun dengan menggendongnya ketika thowaf, seperti itu belum bisa membalas seluruh jasa mereka.

RAHASIA DI BALIK BERSIN DAN MENGUAP

   Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..









=|[•♡• ‘‘’RAHASIA DI BALIK BERSIN DAN MENGUAP’ •♡•]|=-

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda;

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka apabila seorang bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya (dengan mengucapkan Yarhamukallah).

Dan adapun menguap, maka dia dari setan, maka hendak dia menahan menguap semampunya. Lalu apabila dia sampai mengucapkan; ‘‘Haaah”, setan akan menertawainya...!!!” (Shahih al- Bukhari, kitab al-Adab no. 6223)

Ibnu Hajar rahimahullah berkata; ‘‘Al- Khaththabi rahimahullah berkata; ‘‘Makna arti dan benci terhadap kedua perbuatan tersebut diarahkan atau ditujukan kepada sebab keduanya. Hal itu karena bersin muncul dari ringannya tubuh seseorang, terbukanya pori² dan kenyang yang tidak berlebihan.

Dan ia berbeda dengan menguap, karena ia muncul disebabkan penuhnya perut dan beratnya badan, yang mana hal itu biasanya disebabkan karena banyak makan dan pencampuradukkan jenis makanan yang dikonsumsi. Maka yang pertama (bersin) mendatangkan semangat untuk beribadah, sedangkan yang kedua sebaliknya...!!!’’ (Fath Al-Bari: 10/607).

Puncak Tawadlu' Dalam Mu'jizat Isra' Mi'raj....

   Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..

Puncak Tawadlu' Dalam Mu'jizat Isra' Mi'raj....

Di antara ribuan Nabi, yang menurut catatan sejarah ada 124.000 hanya Nabi Muhammad lah yang mendapat kehormatan utk melakukan perjalanan ini. Kehormatan ini di berikan tentunya bukan tanpa alasan, ada ribuan alasan, satu yang paling mengemuka adalah kemampuan utk tetap tawadlu' dlm keistemawaannya, kemampuan utk tetap mengalah, rendah diri

Allah swt bertanya kpd Nabi Ibrahim, "Man anta...?" Ibrahim menjawab, "ana kholilurrahman..", saya adalah kekasih Allah...
Allah swt bertanya kpd Nabi Musa, "Man anta...?" Musa menjawab, "Ana kalamullah..." saya adalah teman bicara Allah.
Allah swt bertanya kpd Nabi Isa, "Man anta...?" Isa menjawab, "Ana ruhullah..." Saya adalah ruh dr Allah...
Allah swt bertanya kpd Nabi Muhammad saw, "Man anta...?" Nabi Muhammad menjawab, "Ana abdullah..." Saya 'hanya' hamba Allah....

Cobaa bandingkan jawaban para Nabi atas pertanyaan Allah dg jawaban Nabi Muhammad saw...?

"Saya hanya hamba Allah", lalu apa hebatnya hamba, manusia tanpa kemerdekaan, jika di lihat dr setrata sosial sama sekali tdk ada maqom (tempat) istemewa bagi seorang hamba, tapi Nabi qt menjawab seperti itu.

Mari qt jadikan moment Isra' Mi'raj ini sebagai refleksi diri utk merendahkan diri dan tdk sombong, takabur
WALLAHU`LAM BISHOWAB

| DOSA 24 JAM SEORANG WANITA di FaceBooK |

   Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..

| DOSA 24 JAM SEORANG WANITA di FaceBooK |
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Pernah ada seorang laki-laki Curhat, Beliau GELISAH dengan kondisi "Wanita-Wanita" yang suka menampakan foto-fotonya di FB. terlihat begitu kecewa melihat realita yang terjadi di kalangan kaum hawa saat ini Dengan nada lirih, mungkin dari lubuk hatinya yang terdalam, beliau menyampaikan "saya tidak TERTARIK dengan Wanita-wanita yang memajang fotonya di FB, harusnya mereka bisa lebih menjaga, bukan calon pasangan IDEAL karena BELUM BISA menjaga IZAHNYA (Kehormatannya) dan membiarkan kecantikanya dinikmati oleh orang-orang yang TIDAK BERHAK"

Seorang Wanita yang menampakkan foto dirinya di internet mungkin telah melanggar larangan untuk tidak tabarruj dan sufur. Tabarruj artinya seorang wanita menampakkan sebagian anggota tubuhnya atau perhiasannya di hadapan laki-laki asing. Sedangkan Sufur adalah seorang wanita menampak-nampakkan wajah di hadapan lelaki lain. Oleh karena itu Tabarruj lebih umum cakupannya daripada sufur, karena mencakup wajah dan anggota tubuh lainnya.

Tabarruj diharamkan dalam syariat berdasarkan ayat al-Qur’an dan juga hadits, antara lain: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang memukuli orang-orang dengannya dan para wanita yang berbaju tapi mereka telanjang, berlenggak lenggok kepala mereka bagaikan punuk unta yang bergoyang. Wanita-wanita itu tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga bisa tercium sejauh sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 3971 & 5098)

Apabila seorang Wanita menampakkan gambar dirimu di internet lalu dimanakah esensi hijab sebagai al Haya’ (RASA MALU). Sebagai seorang muslimah sejati, tentulah saudariku akan berpikir ribuan kali untuk melakukan hal yang demikian. Padahal Rasullullah Shallallahu’alaih wa sallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah malu” sabda beliau yang lain; “Malu adalah bagian dari Iman dan Iman tempatnya di Surga”.

Allah Azza wa Jalla juga menjadikan kewajiban berhijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat) dalam firman-Nya, "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), karena itu “mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan baerupa fitnah dan kejahatan bagi mereka. Wallahua’lam

Maka pertanya terakhir, Sudah siapkah anda MENEKAN DELETE BUTTON di FB anda (saudariku)?
Redhakah laki-laki yang sudah dipersiapkan Allah untuk menjadi pasangan hidupmu?karena mereka lah yang berhak terhadap kecantikan yang kamu miliki.
Ataukuh lebih redha fotomu di lihat jutaan mata??

Jawabnya: ITU HAK SAUDARIKU MUSLIMAH,KAMI HANYA IKUT MENYAMPAIKAN

JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN ALLAH

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..


JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN ALLAH

"Ingatlah, jangan sampai engkau ikut mengatur bersama Allah.

Orang yang ikut mengatur bersama Allah seperti orang yang diutus majikannya ke suatu daerah untuk membuatkan beberapa baju baginya. Si pelayan itu pun pergi ke daerah tersebut dan setibanya di sana ia bertanya: 'Di mana aku akan tinggal? Siapa yang akan kunikahi?'

Ia sibuk dengan berbagai urusan itu sehingga melupakan mengerjakan tugas yang diamanatkan majikannya. Ketika dipanggil pulang, balasan yang akan ia dapat dari majikannya adalah pemecatan dan murka sang majikan.

Itulah balasan bagi orang yang sibuk dengan urusannya sendiri sehingga lalai terhadap hak sang majikan. Wahai mukmin, keadaanmu pun seperti itu. Allah telah mengirimmu ke dunia ini.

Dia memerintahkanmu untuk mengabdi kepada-Nya. Pada saat yang sama, Dia juga mengatur dan mengurusi semua kebutuhanmu. Tapi, jika engkau sibuk dengan urusan sendiri sehingga melalaikan hak-hak Tuhan, berarti engkau telah menyimpang dari garis petunjuk dan meniti jalan kebinasaan.

Orang yang ikut mengatur bersama Allah dan orang yang menyerahkan urusan kepada Allah seperti dua pelayan raja.

Pelayan pertama sibuk memenuhi perintah raja. Ia tidak dipalingkan oleh urusan pakaian dan makanan, dan yang ada di benaknya hanyalah bagaimana mengabdi dengan baik kepada sang majikan. Ia tidak sibuk dengan urusan dan kepentingan dirinya sendiri. Sementara, pelayan kedua banyak disibukkan urusan dan kepentingan dirinya sendiri sehingga setiap kali dibutuhkan oleh sang majikan, ia malah sibuk mencuci pakaiannya, berkendara, atau memperbagus pakaiannya.

Tentu saja pelayan pertama lebih berhak mendapat perhatian sang majikan daripada yang kedua. Si majikan tidak membeli pelayan itu kecuali agar ia mengabdi kepadanya.

Demikian pula hamba yang cermat dan mendapat taufik. Ia lebih sibuk menunaikan hak-hak Allah dan menjalankan perintah-Nya ketimbang memperhatikan keinginan dan tuntutan pribadi.

Dalam kondisi semacam itu Allah yang akan mengurusi semua kebutuhannya dan akan memberinya berbagai karunia karena ia jujur dan bertawakal. Ini sesuai dengan firman Allah: 'Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Dia mencukupinya.' (QS At-Thalaq 65: 3).

Sementara, orang yang lalai tidak seperti itu. Ia akan selalu sibuk mencari dunia dan berbagai hal yang dapat memenuhi keinginan nafsunya."

SETIAP LANGKAHMU ADALAH MENUJU KUBUR

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..


SETIAP LANGKAHMU ADALAH MENUJU KUBUR

“Wahai orang yang terpenjara di dalam penjara hawa nafsu.

Wahai hamba makhluk! Wahai orang yang tidak mengetahui akibat urusannya, orang-orang yang tidak mengetahui tentang makhluk dan Allah, serta tak tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Jika engkau tidak berakal, maka jadilah orang yang berakal dengan mengingat kematian. Karena, mengingatnya merupakan kunci segala kebaikan dan keselamatan.

Jika engkau mengingat mati, maka hal-hal yang tidak berguna akan terputus darimu. Jika ketamakanmu melemah dan cita-citamu berkurang, engkau akan kembali dan menyerahkan urusan-urusanmu seluruhnya kepada Allah Azza wa Jalla.

Wahai anak muda! Tidak ada keberuntungan bagimu hingga engkau mengetahui nikmat-nikmat-Nya, dan nikmat-nikmat-Nya itu menenggelamkanmu dalam tauhid, kemudian engkau fana dalam tauhid itu dari memandang kepada selain-Nya.

Maka, bagaimana Allah akan mencintai orang yang mengeluhkan-Nya, membantah dan melawan-Nya?

Cinta, kerinduan dan kedekatan kepada-Nya itu tidak akan teguh bersama hal ini. Jika cinta itu benar, maka tidak ada rasa sakit ketika takdir itu datang. Jika cinta itu berkuasa, akan hilang penentangan dan tuduhan.

Setiap langkahmu adalah menuju kuburan. Engkau sedang melakukan perjalanan ke alam kubur!”

ASAL USUL API DALAM LITERATUR ISLAM

      Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..





ASAL USUL API DALAM LITERATUR ISLAM


Ketika Nabi Adam As. diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti di surga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan.


Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsu
ng dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Karena itu beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak. Maka Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat Malik di neraka untuk keperluan Nabi Adam tersebut.

Malaikat Malik berkata: “Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?”

Malaikat Jibril berkata: “Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma.”

Malaikat Malik berkata: “Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!”

Malaikat Jibril berkata: “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja.”

Malaikat Malik berkata lagi: “Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setetes pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satupun tumbuhan yang hidup!”

Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang aman untuk kehidupan di bumi? Karena itu ia berdoa: “Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk kebutuhan Adam di bumi?”

Allah Swt. berfirman: “Ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom).”

Maka Malaikat Jibril meminta api neraka kepada Malaikat Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi. Tetapi setibanya di bumi, Jibril merasakan api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh sungai yang berbeda. Baru setelah itu beliau membawanya kepada Nabi Adam dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. Tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat Malaikat Jibril khawatir. Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka.

Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini. Tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.

Nabi Saw. pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril berkata: “Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya.”

Senin, 03 Juni 2013

::Izinkan Aku Membelamu Yaa Rasulullah saw ::

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..






::Izinkan Aku Membelamu Yaa Rasulullah saw ::

Hari itu Nasibah tengah berada di dapur. Suaminya, Said tengah beristirahat di kamar tidur. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh. Nasibah menebak, itu pasti tentara musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di sekitar Gunung Uhud.

Dengan bergegas, Nasibah meninggalkan apa yang tengah dikerjakannya dan masuk ke kamar. Suaminya yang tengah tertidur dengan halus dan lembut dibangunkannya.­ “Suamiku tersayang,” Nasibah berkata, “aku mendengar suara aneh menuju Uhud. Barang kali orang-orang kafir telah menyerang.”

Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak. Ia menyesal mengapa bukan ia yang mendengar suara itu. Malah istrinya. Segera saja ia bangkit dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu ia menyiapkan kuda, Nasibah menghampiri. Ia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.

“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan pulang sebelum menang….”

Said memandang wajah istrinya. Setelah mendengar perkataannya seperti itu, tak pernah ada keraguan baginya untuk pergi ke medan perang. Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju utara. Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya. Senyum yang tulus itu makin mengobarkan keberanian Said saja.

Di rumah, Nasibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memperhatikan ibunya dengan pandangan cemas. Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang pengendara kuda yang nampaknya sangat gugup.

“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda, “Suami Ibu, Said baru saja gugur di medan perang. Beliau syahid…”

Nasibah tertunduk sebentar, “Inna lillah…..” gumamnya, “Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”

Setelah pemberi kabar itu meninggalkan tempat itu, Nasibah memanggil Amar. Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan, “Amar, kaulihat Ibu menangis? Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah syahid. Aku sedih karena tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan bagi para pejuang Nabi. Maukah engkau melihat ibumu bahagia?”

Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.

“Ambilah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terbasmi.”

Mata amar bersinar-sinar.­ “Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku was-was seandainya Ibu tidak memberi kesempatan kepadaku untuk membela agama Allah.”

Putra Nasibah yang berbadan kurus itu pun segera menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak tampak ketakutan sedikitpun dalam wajahnya. Di depan Rasulullah, ia memperkenalkan diri. “Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayah yang telah gugur.”

Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. “Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”

Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung sampai sore. Pagi-pagi seorang utusan pasukan islam berangkat dari perkemahan mereka meunuju ke rumah Nasibah. Setibanya di sana, perempuan yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita, “Ada kabar apakah gerangan kiranya?” serunya gemetar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “apakah anakku gugur?”

Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”

“Inna lillah….” Nasibah bergumam kecil. Ia menangis.

“Kau berduka, ya Ummu Amar?”

Nasibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatan? Saad masih kanak-kanak.”

Mendegar itu, Saad yang tengah berada tepat di samping ibunya, menyela, “Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putra seorang ayah yang gagah berani.”

Nasibah terperanjat. Ia memandangi putranya. “Kau tidak takut, nak?”

Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nasibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan itu.

Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan banyak nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya. Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu akbar!”

Kembali Rasulullah memberangkatkan­ utusan ke rumah Nasibah. Mendengar berita kematian itu, Nasibah meremang bulu kuduknya. “Hai utusan,” ujarnya, “Kausaksikan sendiri aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diri yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”

Sang utusan mengerutkan keningnya. “Tapi engkau perempuan, ya Ibu….”

Nasibah tersinggung, “Engkau meremehkan aku karena aku perempuan? Apakah perempuan tidak ingin juga masuk surga melalui jihad?”

Nasibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas saja menghadap Rasulullah dengan kuda yang ada. Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nasibah. Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum. “Nasibah yang dimuliakan Allah. Belum waktunya perempuan mengangkat senjata. Untuk sementra engkau kumpulkan saja obat-obatan dan rawatlah tentara yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”

Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nasibah pun segera menenteng tas obat-obatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur. Dirawatnya mereka yang luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk memberi minum seorang prajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba terciprat darah di rambutnya. Ia menegok. Kepala seorang tentara Islam menggelinding terbabat senjata orang kafir.

Timbul kemarahan Nasibah menyaksikan kekejaman ini. Apalagi waktu dilihatnya Nabi terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh, Nasibah tidak bisa menahan diri lagi. Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang prajurit yang rubuh itu. Dinaiki kudanya. Lantas bagai singa betina, ia mengamuk. Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya.­ Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang. Hingga pada suatu waktu seorang kafir mengendap dari belakang, dan membabat putus lengan kirinya. Ia terjatuh terinjak-injak kuda.

Peperangan terus saja berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga Nasibah teronggok sendirian. Tiba-tiba Ibnu Mas’ud mengendari kudanya, mengawasi kalau-kalau ada korban yang bisa ditolongnya. Sahabat itu, begitu melihat seonggok tubuh bergerak-gerak dengan payah, segera mendekatinya. Dipercikannya air ke muka tubuh itu. Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Istri Said-kah engkau?”

Nasibah samar-sama memperhatikan penolongnya. Lalu bertanya, “bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah beliau?”

“Beliau tidak kurang suatu apapun…”

“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan? Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”

“Engkau masih luka parah, Nasibah….”

“Engkau mau menghalangi aku membela Rasulullah?”

Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya. Dengan susah payah, Nasibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke pertempuran. Banyak musuh yang dijungkirbalika­ nnya. Namun, karena tangannya sudah buntung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus. Rubuhlah perempuan itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.

Tiba-tiba langit berubah hitam mendung. Padahal tadinya cerah terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak. Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya, “Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan? Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nasibah, wanita yang perkasa.”

اَللَّهُمَّ صَلِِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَىآلِ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
....
Subhaanakallahu­ mma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta Astaghfiruka wa atuubu ilaih..

Artinya :
(Maha suci ENGKAU YAA ALLAH,dan aku memuji-MU dan aku bersaksi bahwa tiada ALLAH melainkan ENGKAU, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-MU)..

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah SWT

Front Pembela Islam

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..





Musuh kami itu bukan KYAI ..
Musuh kami bukan ustadz...
Musuh kami bukan orang ISLAM yang BAE ..
Maka itu kami minta kyai , Ust , dan orang - orang islam yang bae ..
Kalo udah gak mau turun , DOA in aja , udh gak mau doa'in , TUTUP MULUT ..
tonton saja kami PERANG ..

Lihat saja SIAPA YANG MATI DULUAN ..
Lihat saja siapa yg menang dan kalah ..

hanya ini yang KAMI minta ...!!!

KAMI gak akan MUNDUR ..
mau di CULIK , mau di BUNUH , mau di PENJARA ..!!
itu sudah merupakan dinamika perjuangan yang harus KAMI hadapi ...
karena HIDUP MULIA DAN MATI SYAHID itu tujuan KAMI ..!!!

Kami bukan PENJAHAT , bukan BAJINGAN , bukan KRIMINAL ..!!
tapi kami datang untuk MEMBELA KEMULIA'an NABI KAMI ...
untuk membela KESUCIAN NABI KAMI ...
karena kami tidak rela NABI kami DI HINA oleh siapa pun ....

FILSAFAT JUANG FPI ..
bagi seorang MUJAHID ..
di FITNAH itu sudah BIASA !!!
di BUNUH berarti SYAHID !!!
di PENJARA berarti 'UZLAH ( menyepi) !!!


BUROQ ( Kendaraan Rosullullah menuju surga )

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..







       "
BUROQ ( Kendaraan Rosullullah menuju surga )"








Kata Buraq Berasal dari kata Barkun (bersinar), sewaktu ia datang tampak putih bersinar. Dan putih berkilau, itu adalah sebaik-baik warna,.

Ada yang berpendapat, bahwa kata buroq itu berasal dari kata Barqun Yang berarti kilat, karena kecepatan jalannya seperti kilat. Allh mengutus Buraq dari surga menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan isra’ Mi’raj, untuk memuliakan dan mengagungkan beliau,.


Buraq adalah binatang yang putih panjang, tingginya diatas khimar diatas keledai, larinya secepat kilat, langkahnya sejauh mata memandang, kedua telinganya senantiasa bergerak. Ketika ia mendaki gunung, kedua kaki belakangnya lebih panjang, sedanghak ketika ia menuruni kedua kaki depannya yang lebih panjang,.


Buraq itu memiliki dua sayap yang terletak pada kedua pahanya. Sayap itu untuk membantu kedua kakinya ketika berlari, sehingga ia bisa berlari secepat kilat,.


Sewaktu Rosullullah hendak menaikinya, Buroq tadi meronta-ronta sepertinya hendak melarikan diri, lalu jibril memegang tubuhnya seraya berkata :”Apakah kamu tidak merasa malu, hai Buraq? Demi Allah, tidak akan naik kepadamu kecuali mahlukku yang mulia dihadapan Allah”,.


Mendengar penuturan dari jibril tadi, tubuh Buraq langsung berkeringat karena rasa malunya terhadap Rosulullah, ketika dirinya sudah tenang Rosulullah SAW baru mengendarainya”,.


Dalam riwayat lain disebutkan : Mahluk itu disebut dengan Buraq karena jalannya dan kecepatannya seperti kilat. Tatkala Rosulullah hendak menaiki, tiba-tiba Buraq itu bergungang, seraya berkata : “Demi kemuliaan Tuhanku, diriku tak bisa dinaiki kecuali Nabi dari bangsa Hasyim, bangsa Ibthi, bangsa quraisy, yang bernamaMuhammad bin Abdullah, yang mempunyai Al-Qur’an”. Nabi SAW lantas berkata : “Aku adalah Muhammad bin Abdullah”. Akhirnya beliau bisa menaiki Buraq tersebut kemudian pergi ke surga,.


Perlu diketahui, bahwa para Nabi telah menaiki Buraq tersebut sebelum Rosulullah SAW,.


Berkata Sa’id bin Musyyayap r.a. dan imam lainnya : Bahwa Buraq merupakan kendaraan Nabi Ibrahim untuk mengunjungi Baitul Haram,.


Buraq memiliki dua sayap yang manjangnya antara langirt dan bumi. Wajahnya seperti manusia, lisannya seperti lisan orang arab, kedua alisnya tampak jelas, kedua tanduknya besar, kedua telinganya tipis, dan dan terbuat dari zamrud hijau, kedua matanya hitam. Ada yang mengatakan matanya seperti binatang yang bersinar,. jambulnya dari yakud hijau, ekornya seperti ekor sapi yang yang ditaburi emas merah,.


Ada pula yang mengatakan : Buraq dalam keelokannya seperti burung merak, yang lebih tinggi dari khimar dan lebih rendah dari pada keledai,.


Buraq adalah kendaraan ahli surga, kemanapun ahli surga pergi menggunakan Buraq sebagai kendaraannya, karena sangat luasnya surga maka diperlukan kendaraan super kilat yang bisa dipakai untuk menjangkau setiap sudut dan tempat di surga dengan mudah dan cepat. Selain itu juga ada kendaraan-kendaraan lain yang disukai penghuni surga, yang keindahannya dan kecepatannya jauh melebihi segal kecepatan kendaraan yang ada di dunia ini. Mudah-mudahan kita bisa mengendarainya di surga nanti, insa Allah,.

"Peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah S.A.W"

Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh ..

              "Peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah S.A.W"




1.Semasa Isra' (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):

Sepanjang perjalanan (isra') itu Rasulullah S.A.W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibril dan Israfil. Tiba di tempat2 tertentu (tempat2 yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibril supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara tempat2 berkenaan adalah:

i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah.
ii. Bukit Tursina, yaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah;
iii. Baitul-Laham (tempat Nabi ‘Isa A. S. dilahirkan),.

Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S.A.W. menghadapi gangguan jin ‘Ifrit dengan api jamung dan dapat menyasikan peristiwa2 simbolik yang amat ajaib. Di antaranya :

- Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S.A.W. dibertahu oleh Jibril : Itulah kaum yang berjihad “Fisabilillah” yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak,.
- Tempat yang berbau harum. Rasulullah S.A.W. diberitahu oleh Jibril : Itulah bau kubur Masyitah (tukang sisir rambut anak Fir’aun) bersama suaminya dan anak2nya (termasuk bayi yang dapat berbicara untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir’aun karena tetap teguh beriman kepada Allah (tidak mau mengakui Fir’aun sebagai Tuhan),.
- Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan lagi. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril memberitahu Rasulullah: Itulah orang2 yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang),.
- Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan sehelai kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibril : Itulah orang2 yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka,.
- Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibril: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing2 mempunyai isteri/suami,.
- Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril: Itulah orang yang makan riba,.
- Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibril: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain,.
- Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibril: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya,.
- Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang,.
- Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibril: Itulah orang yang berbicara besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat,.
- Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibril: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat,.
- Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S.A.W. tidak menghiraukannya. Kata Jibril: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua,.
- Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu. Kata Jibril: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat,.

Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi makmum,.

Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat,.

2. Semasa Mi'raj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):
Didatangkan Mi'raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S.A.W. dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah),.

Langit Pertama: Rasulullah S.A.W. dan Jibril masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam A.S. Kemudian dapat melihat orang2 yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan,.

Langit 2 : Nabi S.A.W. dan Jibril naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi ‘Isa A.S. dan Nabi Yahya A.S,.

Langit 3 : Naik langit ketiga. Bertemu dengan Nabi Yusuf A.S.,

Langit 4 : Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan Nabi Idris A.S,.

Langit 5 : Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan Nabi Harun A.S. yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil,.

Langit 6 : Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan Nabi². Seterusnya dengan Nabi Musa A.S. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab,.

Langit 7: Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan Nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma’mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah S.A.W., Nabi Ibrahim A.S. bersabda, “Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha’if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu "LAH HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, Nabi Irahim A. S. bersabda, “Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, yaitu: "SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LAH ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR"
dan "WA LAH HAULA WA LAH QUWWATA ILLA BILLAHIL - ‘ALIYYIL-’AZHIM",.

Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga”. Setelah melihat beberpa peristiwa! lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul2 di atas Baitullah di Mekah),.

Tangga 8: Di sinilah disebut “al-Kursi” yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S.A.W. menyaksikan berbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun2, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata2 yang indah. Unggas2 emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah S.A.W. dapat menyaksikan pula sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya,.

Tangga 9: Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S.A.W. masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur ‘Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapaknya,.

Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah S.W.T. dengan mata kepalanya, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:

Allah S.W.T : Ya Muhammad,.
Rasulullah : Labbaika,.
Allah S.W.T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan,.
Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan ‘Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.
Allah S.W.T : aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah Al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat2 di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah ‘Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji2 Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang,.

Selesai munajat, Rasulullah S.A.W. di bawa menemui Nabi Ibrahim A. S. kemudian Nabi Musa A.S. yang kemudiannya menyuruh Rasulullah S.A.W. merayu kepada Allah S.W.T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga,.

Selepas Mi'raj
Rasulullah S.A.W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Isra' dan Mi'raj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnain, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah),.
Wallahu’alam,.

(Sumber : Kitab Jam’ul-Fawaa`id)