Minggu, 24 Maret 2013

Assalamu'alaikum wr wb..


berapa banyak yang tersembunyi dikalangan manusia orang yang nampaknya miskin dan patut dikasihani, namun orang tersebut telah penuh hatinya dengan kesucian keyakina kpd Allah SWT. mungkin nampak hina di antara manusia seseorang yang hadir miskin hidupnya, namun disisi Allah dia amatlah agung dan tinggi derajatnya.
berapa banyak dengan berkat husnudzon anugerah Allah Swt tercurahkan dan dicapai oleh orang yang memiliki keyakinan didalam hatinya, didalam terpersembunyiannya terdapat seorang imam yang membawa kebenaran dan membawa hidayah, akan tetapi dimata manusia nampak dari luar dia bagaikan orang bodoh yang tak ada harganya.

diriwayatkan didalam sejarah Al-Imam Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani , tatkala ia ingin berziarah kepada seorang wali bersama beliu ada 2 orang ikut juga. dan dipermulaan kewalian Al-Iman Syekh Abu Bakar Bin Salim dengan isyarat darpada Al-Muqoddam Syekh Abdul Qodir Jaelani ada satu orang yang datang berkunjung kepada Syekh Abdul Qodir jaelani , salah satu dari mereka berkata:" saya datang hanya untuk mengetest/menguji wali tsb , dia punya ilmu atau tidak, saya punya pertanyaan yang pelik".
satu orang lagi yang lain berkata:" saya datang hanya penasaran saja , mau tau bagaimana sih orang yang katanya wali, saya bukan mau ngetest, cuma mau tau aja"
Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani berkata kepada mereka: " adapun saya datang pada wali ini semata-mata untuk mencari ridhoNya Allah dan berhusnudzon kepada wali tersebut bahwasanya saya dengan wali ini bisa dekat kepada Allah Ta'ala"
maka tidak lama kemudian datanglah wali tersbut mereka berjumpa dengannya, maka wali tsb berkata kepada orang pertama: " engkau datang untuk menguji dan mengetest aku? pertanyaanmu demikian dan jawabannya seperti ini: " dan sungguh pandanganku mengatakan bahwa engkau tidak meninggal dalam keadaan islam nantinya. adapun engkau orang yang kedua, engkau datang bukan untuk menguji / mengetest, hanya sekedar kau ingin tau siapa aku, maka sesungguhnya aku melihat masa depanmu seolah2 engkau tenggelam dalam dunia hingga sampai telinga mu.
adapun engkau yaa Abdul Qodir engkau datang dengan adab, dengan tawadhu, dengan penta'ziman, penghormatan dan juga kecintaan, dan kelak engkau akan mencapai derajat yang tinggi disisi Allah, dan aku melihat seolah-olah engkau dimasa depanmu kelak diatas kursi singgah sana engkau berkata "bahwasanya telapak kakiku ini berada disetiap pundak wali-walinya Allah."

dan meraka pun 3 orang itu pulang dari ziarah.
adapun orang pertama yang mau ngetest tadi itu dijadikan harinya memiliki kecintaan kpd seorang wanita non muslim, dia melamar wanita non muslim tsb dari keluarganya, mereka tdk mau menerima lamarannya kecuali dg dia masuk kedalam agama nasrani, di usahakan diminta tetapi tetap tdk ridho.
dengan syarat ini , maka diapun berfikir diganggu syaiton " ya sudahlah aku murtad sesaat saja nanti aku bisa balik lagi" maka diapun masuk kedalam agama nasrani. maka tidak lama setelah itu, dia ditinggalkan , kemudian juga dalakeadaan hidup susah dan meninggal dlam keadaan murtad.
hingga dia mendapati temannya yang satu lagi yang dulu pernah berkumpul dg orang yang awal td, maka bertanya: "siapa gerangan orang yang meninggal ditengah jalan ini, tdk ada seorang pun yang membawa dan mengurus jenazahnya," dia bilang ini addalah fulan bin fulan, maka dia pun ingat " oh dia ini yang pernah datang kerumahku" ditanya kenapa dia bisa seperti ini?, maka dikatakan " orang ini masuk kedalam agama nasrani kemudian stelah dia hidup susah jatuh miskin, orang nasrani itu pun meninggalkan dia dan orang muslimin pun juga tdak mau menerima dia" maka orang tsb berkata: "betul syekh wali tersebut yang dulu pernah kita berziarah dengannya bahwa orang ini meninggal diluar islam sebagaimana betul ucapan beliau " bahwasanya aku tenggelam dalam dunia hingga sampai ketelingaku" ini dikarena kan dia menjadi seorang pejabat,bergelimang harta, hingga hrta tsb memenuhi telingany, adapun Syekh Abdul Qodir Jaelani naik derajat yg tinggi hingga menjadi pemimpin wali2 yg ada dizamannya. dahulu Al-Imam Syekh Abu Bakar bin Salim berkata: "apabila datang kepada ku seorang baduwi yang terbelakang kedudukannya, dn dia datang padaku dengan kesungguhan hati dg niat yg baik, maka aku sampaikan ia kepada Allah dalam sesaat saja"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar